PPSDM KEBTKE Gelar Webbinar Bertajuk Renewable for Everyone

Penyampaian materi ada sesi tanya jawab terlihat sangat antusias dari para peserta, salah satunya terkait pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.

oleh stella maris pada 15 Mei 2020, 18:24 WIB
Diperbarui 15 Mei 2020, 18:55 WIB
Webinar BPSDM ESDM
Webinar BPSDM ESDM.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 606 orang yang terdiri dari kalangan Aparatur Sipil Negara, Badan Usaha/Industri, Universitas, Mahasiswa, hingga masyarakat umum, mengikuti Live Webinar Renewable Energy For Everyone yang digelar oleh PPSDM KEBTKE pada Jumat, 15 Mei 2020.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan EBTKE Laode Sulaeman, pada welcoming speech menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan webinar ini para peserta telah mendaftar lebih dari 1000 orang, antusiasme yang luar biasa untuk memahami energi terbarukan yang saat ini sedang booming.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja, menyampaikan apresiasi atas sesi webinar yang diikuti oleh masyarakat luas dan optimis bauran energi tercapai optimal dengan adanya peningkatan pemahaman dari setiap unsur pegiat energi di Indonesia.

Indonesia adalah surga energi terbarukan yang dituangkan dalam rencana usaha pemenuhan tenaga listrik (RUPTL) 2016-2025, Potensi energi terbarukan yang melimpah dan ramah lingkungan. Untuk itu perlu digunakan reformasi akuntabilitas sektor energi dengan upaya preventif sekaligus mempercepat pengembangan energi terbarukan, melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Webinar ini sebagai dasar pengetahuan tentang energi terbarukan untuk semua orang, untuk lebih detailnya dalam mengupas tunstas tentang energi dapat bergabung dalam pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi bersama PPSDM KEBTKE yang penuh energi.

Dalam paparannya Faisal Rahadian Ketua Umum Jejaring Mikrohidro Indonesia menyampaikan bahwa pada 1925 di seluruh Pulau Jawa sudah terpasang 400 pembangkit listrik tenaga air skala kecil dengan total kapasitas 17.000 HP. Kapasitas masing-masing. Pembangkit berkisar antara 40-200 HP. Mulai 1 Januari 2020 diberlakukan mandatory B30 untuk seluruh sektor (industri, transportasi, pembangkit, dll).

Panas Bumi Indonesia memiliki sumber daya panas bumi terbesar di dunia (25.386,5 Megawatt). Saat ini Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia dalam pemanfaatan panas bumi untuk pembangkitan listrik (kapasitas terpasang 2.130,7 Megawatt).

Namun sayangnya, pemasangan lampu tenaga surya hemat energi untuk rakyat di seluruh Indonesia masih ada yang belum menikmati listrik. Jumlahnya total ada 363.220 rumah. Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS), Selama 2016-2019 telah dibangun 46.613 unit PJU-TS yang menerangi jalan sepanjang 2.300 km di 258 kab/kota,

Kemudian pada 2019 dibangun 19.734 unit PJU-TS dan target tahun ini adalah pembangunan 45.000 unit PJU-TS. Tujuan dan manfaat bagi masyarakat untuk penghematan/mengurangi tagihan listrik bulanan, membuka peran serta masyarakat dalam pemanfaatan danpengelolaan energi terbarukan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Energi Terbarukan

 

Selain itu pemerintah dan PLN dapat meningkatkan peranan EBT dalam bauran energi nasional, percepatan peningkatan pemanfaatan energi surya, mendorong berlangsungnya industri energi surya dalam negeri, meningkatkan investasi EBT. Juga meningkatkan kemandirian ketahanan energi, mengurangi emisi GRK dan meningkatkan lapangan kerja.

Pembangkit Listrik Biomassa Berbasis Masyarakat: Masyarakat dan/atau BUMDES setempat menjadi penyedia bahan baku biomassa melalui perjanjian jangka panjang dengan melibatkan Pemerintah Daerah, Pengembang IPP membangun pembangkit listrik, membeli biomassa dari masyarakat dengan Jaminan Suplai, serta menjual listrik melalui skema PPA dengan PLN, PLN membeli dengan tarif yang disesuaikan dengan BPP setempat, serta menjual ke masyarakat dengan harga subsidi.

David Firnando Silalahi Candidate Australian National University, The ANU menyampaikan bahwa mengapa perlu beralih pada Energi Baru Terbarukan. Itu karena ada Paris Agreement 2015 di mana Indonesia berjanji atau berkomitmen pada dunia internasional untuk mengurangi emisi karbon.

Potensi yang melimpah, Demand listrik terus tumbuh: AirConditioning, Electric Cooking, Electric Vehicle, Teknologi berkembang sangat pesat dengan harga yang kompetitif!, Pembangkit tua berpeluang diganti dengan EBT.Polusi ‘Gas Rumah Kaca’ Tahun 2017 di Indonesia, Sektor Transportasi : 13%(147,230 G gCO2), Pembangkitan Listrik : 21% (243,629 G gCO2), others (mining, oil & gas co) : 15%. Climate Action Tracker (2019) menilai aksi Indonesia sangat kurang (highly insufficient).

Konsumsi listrik terus meningkat seiring peningkatan akses/elektrifikasi dan pertumbuhan ekonomi, mendorong pengembangan kendaraan listrik dan kompor listrik. Permintaan produk AC masih terus meningkat, jumlah permintaan penyejuk ruangan (AC) sekitar 3 juta unit pada tahun 2014.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6 Tahun 2020 tentang Bendungan,memberi ruang bagi pemanfaatan permukaan waduk, yakni untuk PLTS terapung, PLTS Terapung 13 kWp Pertama di Indonesia, menempatkan panel surya terapung di danau, terapung di permukaan danau, terapung di permukaan laut.

Siapkah kita jatuh cinta pada EBT? Pasca pandemi Covid-19, tampak bahwa pertumbuhan konsumsi listrik EBT Indonesia lebih tinggi daripada konsumsi listrik fosil. Triwulan I 2020: tumbuh 7% untuk EBT, hanya 4% untuk listrik fosil, Kebijakan ambisius terhadap target bauran EBT?,Insentif yang menarik bagi pengembangan EBT, Tumbuhkan industri EBT di dalam negeri, Siapkan tenaga lokal prefesional!Tenaga peralihan atau tenaga baru siap pakai.

Di sisi penyampaian materi ada sesi tanya jawab yang sangat antusias dari para peserta salah satunya terkait pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, respon dari para narasumber sangat hangat dan telah menyampaikan sharing ilmunya. Semoga peserta dapat memahami bagaimana pentingnya Energi Terbarukan Untuk Semua Orang.

Webinar PPSDM KEBTKE mendapat respon regional dengan terdaftarnya peserta dari universitas Tokyo Institute of Technology, dan perwakilan ASEAN di Indonesia. Berdasarkan data zoom, tercatat juga peserta berasal dari UK, USA, taiwan, Singapore, hongkong, australia.

PPSDM KEBTKE, sebagai penyelenggara webinar, siap untuk menindaklanjuti respon kebutuhan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, untuk pengembangan energi baru terbarukan. Kami memberikan layanan pelatihan dan sertifikasi, bimbingan teknis, jasa audit energi dan jasa penunjang lainnya yang terkait dengan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan.

PPSDM KEBTKEpun  SIAP menjadi bagian dan Partner Terpercaya dalam pengembangan SDM Bidang Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya