WNI Repatriasi Keluhkan Layanan RS Wisma Atlet, Kogasgabpad: Terima Kasih Masukannya

Kunaifi adalah kandidat doktor yang terpaksa pulang ke Indonesia bersama istri dan dua anak karena visa dan beasiswa-nya di Universitas Twente Belanda hampir habis.

oleh Yopi Makdori diperbarui 20 Mei 2020, 10:51 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 10:51 WIB
Wisma Atlet
Foto dari atas memperlihatkan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah akan mengubah fungsi Wisma Atlet Asian Games sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan virus corona (Covid-19) sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Seorang WNI Reaptriasi Kunaifi mengeluhkan kondisi Rumah Sakit Wisma Atlet yang dinilainya belum memenuhi standar karantina Covid-19. Kunaifi adalah kandidat doktor yang terpaksa pulang ke Indonesia bersama istri dan dua anak karena visa dan beasiswa-nya di Universitas Twente Belanda hampir habis.

Dia menyatakan, saat masuk ke Gedung C2 Wisma Atlet Kemayoran pada Sabtu (16/5/2020), nyaris tidak ada social distancing. Ini terlihat saat  antrean mengambil makan, antrean lift, dan kurangnya kejelasan mengenai penerapan aturan atau protokol kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh menyatakan, Kunaifi beserta keluarganya masuk dalam rombongan gelombang pertama di Tower 9 yang baru awal dibuka. 

"Tower 9 atau Blok C2 ini adalah wisma karantina untuk repatriasi, jadi bukan termasuk RS Darurat Wisma Atlet," jelas Saleh, Rabu (20/5/2020).

Saleh mengatakan, saat awal dibuka, memang kesiapannya belum maksimal, gedung dan fasilitasnya belum siap 100 persen, petugas dari TNI, dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) maupun dari instansi terkait pun masih sangat terbatas.  Tower 9 baru disiapkan dua hari sebelumnya, yaitu 14 Mei atas hasil keputusan presiden pada Ratas Repatriasi WNI. 

"Saat itu jumlah WNI repatriasi yang masuk jumlahnya sangat banyak, bahkan pada satu hari itu saja yang masuk mencapai lebih dari 1.000 orang", tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terima Masukan

Kogasgabpad menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas masukan yang diberikan.

"Alhamdulillah, untuk kondisi sekarang sudah banyak perbaikan. Namun tetap kami berterima kasih atas masukan seperti ini yang yang sangat bermanfaat bagi kami," ujarnya.

Saleh juga meminta kerja sama dari para WNI repatriasi yang baru masuk di Tower 9 Wisma Atlet agar dengan penuh kesadaran mematuhi aturan protokol kesehatan tanpa diperintah.

"Saya mengimbau walaupun tanpa ada tulisan atau pengawasan petugas, siapapun sadar untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga kebersihan,"  tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya