Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi geram saat sidak bantuan langsung tunai (BLT) ke sejumlah desa di Purwakarta.
Di kantor Desa Sukatani, dia mengaku tak menemukan kepala desanya. Hanya ada satu pengurus di sana.
"Saya dapat informasi bahwa bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa yang seharusnya Rp 600.000 setiap keluarga per bulan, hanya digelontorkan Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per keluarga," kata Budi saat sidak dalam keterangannya, Rabu (22/5/2020).
Advertisement
Di dalam kantor desa, lanjut dia, juga tidak menemukan data penyaluran dana desa yang dipampang. Tak lama kemudian akhirnya dia bertemu Sekdes Desa Sukatani.
Wamendes Budi Arie juga terkejut begitu mengetahui data BLT Dana Desa malah berada di rumah kepala desa.
"Loh, data kok di rumah Pak Kades? Data Dana Desa harus dipasang di kantor desa supaya masyarakat tahu. Ini untuk transparansi," jelasnya.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Sampai Ada Penyelewengan
Usai menjelaskan, dia pun melanjutkan ke Desa Legok Sari, Kecamatan Darangdan. Dia pun tak bisa menemukan siapapun di sana karena kantor kosong.
Budi pun berpesan, jangan sampai ada penyelewengan terhadap BLT desa tersebut.
"Penyelewengan dana desa bisa menjadi masalah hukum. Kepolisian dan aparat hukum akan menanganinya jika ada bukti-bukti. Keterlaluan sekali, nasib rakyat dipermainkan," ujarnya.Â
Advertisement