Mayoritas Virus Corona yang Diteliti di Indonesia Beda dengan Tipe Dunia

Menristek Bambang PS Brodjonegro mengatakan 11 dari 13 genom virus corona yang beredar di Indonesia berbeda dengan tipe penyebab Covid-19 di dunia.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 10 Jun 2020, 10:53 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 10:53 WIB
Sosialisasi Virus Corona di Stasiun Sudirman
Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan 11 dari 13 genom virus corona yang beredar di Indonesia berbeda dengan tipe penyebab Covid-19 di dunia. Genom virus di dunia diklasifikasikan sebagai gisaid, pengelola data virus SARS-CoV-2 global.

Genom atau gen berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perangkat kromosom yang terdapat dalam setiap inti sel satu jenis tumbuhan atau hewan tertentu.

"Dari 13 WGS (whole genom sequencing) yang dimasukkan Indonesia, 11 itu kategori masih 'others' di luar enam yang didefinisikan gisaid," kata Menristek Bambang soal virus Corona di Indonesia, Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa.

Sementara dua sample genom lainnya masuk ke tipe virus Corona yang berkembang di Eropa. Dua genom tersebut merupakan tipe virus Corona yang beredar di Surabaya dan diidentifikasi oleh Universitas Airlangga.

Menurut dia, Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom virus (whole genom sequencing) penyebab Covid-19 di Tanah Air. Tujuh di antaranya dari Lembaga Eijkman dan lainnya dari Universitas Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Identifikasi Virus Penting untuk Pengembangan Vaksin

Tujuh urutan genom yang diidentifikasi Lembaga Eijkman tersebut merupakan virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Jabodetabek. Sementara, Universitas Airlangga mengidentifikasi virus yang beredar di Surabaya.

Menristek menuturkan, whole genom sequencing sangat penting, karena semakin banyak data mengenai virus Corona yang bisa dikumpulkan dan diidentifikasi, maka dapat diketahui karakteristik dan asal virus tersebut. Informasi itu juga berguna untuk pengembangan vaksin terhadap virus corona yang beredar di Indonesia.

Saat ini, Lembaga Eijkman terus melakukan pengurutan genom menyeluruh dari virus SARS-CoV-2, dan menargetkan teridentifikasinya 100 hasil whole genom sequencing.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya