Video Viral Laundry Seragam Tentara China, Polisi Sisir 42 Tempat Cuci

Sebuah video yang menampilkan sejumlah seragam loreng tentara asing digantungkan ke jemuran, viral di media sosial.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Jul 2020, 19:46 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2020, 19:46 WIB
Ilustrasi viral di media sosial.
Ilustrasi viral di media sosial. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video yang menampilkan sejumlah seragam loreng tentara asing digantungkan ke jemuran, viral di media sosial. Perekam menarasikan, pakaian itu adalah seragam tentara China yang sedang dicuci di tempat laundry di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Baju-baju komunis ni, komunis tentara China nyuci di Kelapa Gading ni, di Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China," kata seorang pria dalam video tersebut.

"Di laundry Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China. Ni China ni China tuh. Tentara China ini," ucap dia lagi sambil memperlihatkan logo dan nama di seragam tersebut.

Perekam kembali mempertanyakan kenapa seragam itu bisa dicuci di laundry wilayah tersebut.

"Enggak tahu maksudnya apa ni tentara China nyuci di Kelapa Gading ni, pasukannya udah banyak ni, siap perang kayaknya ni," sambung pria itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polisi Sisir Tempat Laundry

Terkait hal ini, Jajaran Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading langsung turun ke 42 tempat laundry untuk memastikan kebenaran dari video tersebut. Hasil pengecekan nihil.

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Rango Siregar menerangkan, pihaknya sama sekali tak menemukan tempat laundry yang tampak dalam video.

"Pengecekan terhadap 42 usaha laundry yang ada di wilayah Kelapa Gading dan tidak menemukan lokasi seperti di video," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rango Siregar dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).

Tak cuma itu, Rango juga telah meminta ahli bahasa untuk membantu mengklarifikasi video yang beredar. Menurut keterangan ahli, tulisan yang terdapat dalam seragam adalah tulisan Bahasa Korea Selatan.

"Koordinasi dengan ahli bahasa terkait dengan penulisan yang ada di video tersebut bukan dari negara China tapi dari Korea Selatan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya