2 Pesan di Balik Pemberian Bintang Jasa Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid menyatakan pemberian bintang jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah memberikan dua pesan yang ingin disampaikan oleh Jokowi kepada publik.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 11 Agu 2020, 12:17 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 10:44 WIB
Fahri Hamzah dan Fadli Zon Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah memberikan keterangan kepada awak media saat tiba untuk menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta, Rabu (6/2). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamid menyatakan pemberian bintang jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah memberikan dua pesan yang ingin disampaikan oleh Jokowi kepada publik. Pertama, Jokowi ingin menguatkan pesan rekonsiliasi yang masih belum betul-betul terjadi setelah masuknya Prabowo ke dalam barisan istana.

"Pesan kedua Jokowi ingin menyampaikan kepada masyarakat secara umum maupun kepada pendukung dan penegak hukum bahwa Jokowi tidak masalah dengan kritik," jelasnya, Selasa (11/8/2020).

Dia menyatakan, dengan pemberian bintan jasa ini,  Jokowi ingin menyampaikan bahwa dia tidak bermasalah terhadap kritik, bahkan butuh kritik tersebut. Fadli Zon dan Fachri Hamzah yang mengkritik habis-habisan pemerintah dianggap turut serta membantu kinerja atau berjasa pada negeri ini sehingga dianugerahi penghargaan.

"Yang Jokowi butuhkan adalah persatuan apalagi menghadapi ancaman resesi yang menghantui bangsa Indonesia," katanya.

Abdul Hamid menambahkan, pesan ini harus betul-betul dipahami oleh para pendukung agar jangan reaktif, bahkan cenderung attacking terhadap siapapun yang mengkritisi pemerintah.

"Termasuk yang terakhir terhadap gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Yani, Din Syamsuddin dkk," ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Seremonial

Menurutnya, ini akan akan menjadi pepesan kosong atau menguap menjadi sebatas seremonial tanpa makna jika tidak diterjemahkan oleh pendukung dan para pembantu presiden, termasuk dalam hal ini banyak dikeluhkan terkait aparat penegak hukum yang dianggap tumpul kepada pendukung Jokowi dan sangat tajam kepada para pengkritiknya.

"Jadi tegakkan keadilan yang sesungguhnya, terima kritik dengan senyuman maka persatuan akan tegak dengan sendirinya," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya