Sodetan Ciliwung-BKT Segera Dibangun, Ganti Untung Ditargetkan Rampung 2020

Pembangunan fisik sodetan Ciliwung ditargetkan selesai pada 2023 atau selama 720 hari pengerjaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2020, 13:16 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 13:16 WIB
Proyek Sodetan Ciliwung Kembali Dilanjutkan, Jalan Otista Ditutup 2 Bulan
Aktivitas pekerja di proyek Sodetan Ciliwung di Kawasan Otista, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Jalan Otto Iskandardinata 3 akan ditutup selama 70 hari karena proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung kembali dilanjutkan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Timur kembali menggelar rapat konsultasi publik terkait pembangunan sodetan Kali Ciliwung yang mengarah ke Kanal Banjir Timur atau yang lebih dikenal sebagai Banjir Kanal Timur (BKT). Konsultasi publik ini digelar sejak 18 Agustus 2020 di GOR Otista, Jakarta Timur. 

Sebelumnya, rapat itu dihadiri warga RW 014. Sementara pada hari ini, Kamis (20/8/2020), dihadiri warga RW 04 Kelurahan Bidara Cina. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang akan terdampak rencana pembangunan sodetan.

Konsultasi publik tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Heri Mulyono sebagai narasumber.

Bambang menargetkan pembangunan fisik sodetan Ciliwung ini selesai pada 2023 atau selama 720 hari pengerjaan. Selain itu, pada Desember 2020, pihaknya menargetkan akan melunasi pembayaran ganti untung bagi warga yang terdampak pembangunan sodetan ini. 

"Kami menargetkan pembayaran ganti keuntungan bagi warga terdampak direalisasikan pada Desember 2020. Serta pembangunan fisik rampung selama 720 hari atau pada 2023 mendatang," ujar Bambang berdasarkan keterangan tertulisnya kepada Merdeka, Rabu 19 Agustus malam. 

Dia menambahkan, rapat konsultasi publik ini merupakan tahapan persiapan pembangunan sodetan Kali Ciliwung. Ada empat tahapan dalam program pembuatan sodetan ini, yakni tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil pekerjaan. 

Bambang menegaskan, pembangunan Sodetan Ciliwung-KBT sepanjang kurang lebih 1,27 kilometer ini bertujuan untuk pengendalian banjir di wilayah Ibu Kota. 

"Ada empat tahap pembangunan dan ini merupakan tahap persiapan. Sodetan ini akan mengalihkan debit air di Kali Ciliwung ke KBT kurang lebih 60 meter kubik per detik atau setara dengan 60 liter," kata Bambang.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Uus Kuswanto, selaku moderator pada konsultasi publik ini menyampaikan, semua warga telah menyetujui rencana pembangunan sodetan Kali Ciliwung mengarah ke Kanal Banjir Timur (KBT). 

Ia menambahkan, berdasarkan pendataan untuk RW  014, ada 19 Kepala Keluarga (KK) dan RW 04 ada 92 KK. Sehingga totalnya ada 111 KK di dua RW yang terkena rencana pembangunan sodetan.

"Alhamdulillah warga menyetujui, sehingga harapan kami yang selama ini dalam mengatasi banjir dapat teratasi. Ini demi kebaikan kita bersama dalam mengatasi banjir,” tutur Uus dalam keterangannya, Rabu (19/8/2020). 

Dia menyebutkan, pertemuan ini masih tahap sosialisasi rencana pembangunan. Setelah konsultasi publik tahap kedua selesai, maka tahap selanjutnya adalah penataan lokasi.

"Jika tahapan persiapan selesai akan dilanjutkan dengan penetapan lokasi oleh BPN," kata Uus soal sodetan Ciwilung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jangan Ada Warga yang Dirugikan

Pada rapat tersebut, hadir pula Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah. Dia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan pada warga dalam setiap tahapan pembangunan.

Dia menegaskan, setiap tahapan program pembangunan Sodetan Ciliwung-KBT ini harus dilakukan dengan penuh ketelitian. Ia tidak mau ada kesalahan yang malah akan merugikan banyak orang.

"Hal itu dilakukan agar proses pembangunannya dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada warga yang dirugikan. Tujuannya agar setiap prosesnya berjalan lancar dan tuntas," ujar Saefullah. 

Dia mengatakan rapat konsultasi publik ini digelar agar masyarakat yang terdampak dalam rencana pembangunan sodetan Kali Ciliwung mendapatkan hak-haknya. 

“Kami di sini bertujuan membantu warga hingga titik keputusan akhir, agar masyarakat sejahtera,” kata Saefullah

Konsultasi publik tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Timur, Sudarman dan Konsultan Penilai Harga Tanah, Anas Karim.

Seperti yang diketahui, pembangunan sodetan Kali Ciliwung merupakan tindak lanjut Surat Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Nomor PW.03.02-Ay/939 Tanggal 09 Maret 2020, perihal Permohonan Informasi Perkembangan Penetapan Lokasi Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Sodetan tersebut akan dibangun di wilayah yang rawan banjir di Jakarta Timur, khususnya Kebon Manggis, Kampung Melayu, dan Bidara Cina, serta beberapa daerah di Jakarta Selatan seperti Manggarai, Bukit Duri, dan Kebon Baru yang terlintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya