Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Ad Interim menggantikan Tito Karnavian yang k unjungan ke Singapura sejak 28 hingga 30 Agustus 2020. DPR meminta Tito menjelaskan ke publik alasannya berkunjung ke Singapura dan harus digantikan sementara.
"Kejadiannya mendadak, di luar kebiasaan. Wajar publik bertanya-tanya," kata Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, Sabtu (29/8/2020).
Baca Juga
Menurut politikus PKS itu, secara ketatanegaraan adalah hal biasa menteri digantikan sementara. Namun, Mendagri tetap harus menjelaskan ke publik tugas apa yang dilakukan di Singapura.
Advertisement
"Yang ditunggu penjelasan adalah tugas apa yang dibebankan pada Mendagri. Seolah ingin menciptakan drama," ucapnya.
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 ini, transparansi pemerintah harus dilakukan kepada masyarakat. Pemerintah wajib memberikan penjelasan ke publik.
"Di masa Covid-19 transparansi dan akurasi sikap dan kebijakan pemerintah harus jelas dan lugas. Pemerintah wajib memberi penjelasan publik," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sesuai Ketentuan
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, melakukan kunjungan ke Singapura sejak 28 hingga 30 Agustus 2020. Selama Tito di Singapura, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md ditunjuk menjadi Mendagri Ad Interim.
"Ya, Pak Mendagri tugas ke Singapura dari 28 sampai 30 Agustus, untuk itu sesuai ketentuan ditunjuklah Menko Polhukam sebagai ad interim Mendagri," jelas Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Setya Utama, saat dikonfirmasi, Jumat (28/8).
Menurut dia, ada tugas yang harus dikerjakan Tito di Singapura. Setya tak menjelaskan secara rinci tugas apa yang diberikan ke Tito sehingga berkunjung ke Singapura.
"Ada tugas yang beliau laksanakan," ucapnya.
Adapun penunjukan Mahfud sebagai Mendagri Ad Interim diketahui dari salinan surat bernomor 821.1/4837/SJ. Setya mengatakan penunjukan Ad Interim adalah hal lumrah apabila Mendagri ke luar negeri.
Reporter: Genantan Saputra
Merdeka.com
Advertisement