Gelar Haornas di Tengah Pandemi, Ini Laporan Lengkap Menpora Zainudin Amali

Upacara dan kegiatan fisik yang sebelumnya dilakukan tatap muka dan berpindah tempat di berbagai daerah, ditiadakan karena pandemi Covid-19.

oleh stella maris pada 10 Sep 2020, 16:21 WIB
Diperbarui 10 Sep 2020, 17:22 WIB
Menpora Zainudin Amali
Menpora Zainudin Amali.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di tengah pandemi Covid-19 tetap bermakna, sama seperti peringatan Haornas saat normal. Dalam peringatan ini, Kemenpora mengusung tiga tema sekaligus meliputi Sports Science, Sports Tourism dan Sports Industry. 

Berkaitan dengan peringatan Haornas, Menpora RI Zainudin Amali memberikan laporan kegiatan Haornas ke-37 yang digelar pada 9 September 2020. Mengawali laporan kegiatan itu, Menpora mengucapkan syukur karena kegiatan Haornas terlaksana dengan baik. 

Pelaksanaan Haornas, kata Menpora tidak terlepas dari sejarah Pekan Olahraga Nasional yang pertama di Solo Jawa Tengah yang diawali pada 9 September 1948. Nah soal pelaksanaan Haornas tahun ini memang berbeda. 

Upacara dan kegiatan fisik yang sebelumnya dilakukan tatap muka dan berpindah tempat di berbagai daerah, ditiadakan karena pandemi Covid-19. "Kami menyadari bahwa saat ini kita sedang berada dalam suasana krisis sehingga ini menjadi tantangan tersendiri, agar bisa berfikir dan melakukan langkah-langkah extraordinary supaya tetap produktif dengan menerapkan protokol kesehatan supaya disiplin," jelas Menpora. 

Menpora pun menjelaskan terkait tiga tema besar Haornas ke-37:

1. Sport Science

Kemenpora ingin memacu prestasi olahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat. Oleh karena itu harus ada yang mendampingi pembinaan olahraga di Tanah Air.

Berbagai negara maju dibidang olahraga, kata Menpora sudah menerapkan Sport Science. "Sport Science dapat mengukur dengan tepat, sehingga hasilnya dapat dijadikan standar dan menjadi panduan bagi pembinaan atlet."

Itu artinya, Sport Science sangat bermanfaat bagi negara yang ingin jadi tuan rumah pelaksanaan Olimpiade Tahun 2032. "Maka harus sejak saat ini talenta-talenta muda yang berusia 10-13 tahun sudah disiapkan untuk menjadi atlet andalan dengan pendampingan Sport Science yang tepat," ujar Menpora. 

2. Sport Tourism

Kondisi alam Indonnesia baik daratan, lautan, pegunungan, cuaca yang sangat mendukung untuk menjadi daerah tujuan wisata olahraga (Sport Tourism). Berbagai negara sudah menyediakan paket wisata olahraga untuk menjadi sumber devisa negaranya.

Kegiatan-kegiatan yang ada seperti Tour de Singkarak, dan Tour de Ijen untuk Olahraga sepeda Borobudur Marathon. "Dan kegiatan Triathlon serta kegiatan lainnya yang juga mendatangkan turis harus lebih kita kembangkan, apalagi tahun depan kita akan menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika, NTB."

3. Sport Industry

Saat ini kegiatan olahraga tidak bisa dipisahkan lagi dengan industri, baik industri barang (peralatan olahraga) maupun industri jasa (pengelola event olahraga). Potensi industri olahraga di Indonesia cukup besar, tapi sayangnya Indonesia belum bisa memanfaatkannya secara optimal. Misalnya saja, kebutuhan peralatan olahraga masih banyak didatangkan dari luar negeri.

Kalangan industri harus sudah mulai mensosialisasikan kepada stakeholder olahraga untuk semaksimal mungkin menggunakan peralatan olahraga produksi dalam negeri. Untuk menindaklanjuti tiga tema besar tersebut, pada 4 September telah diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenpora dengan Kementerian Perindustrian untuk Sport Industry dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Sport Tourism.

Sementara Sport Science akan dilakukan setelah acara Peringatan Haornas ini bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Riset dan Teknologi bersama dengan beberapa perguruan tinggi.

Penghargaan Pelaku Olahraga

Menpora melaporkan kegiatan yang berkenaan dengan Peringatan Haornas tahun ini, di mana Pemerintah memberikan penghargaan Satya Lencana Dharma Olahraga kepada 34 orang dan 148 orang pelaku olahraga berprestasi. Berikut nama-namanya: 

KATEGORI PEMBINA OLAHRAGA:

  1. Airlangga Hartarto (Ketua Umum PB. WUSHU INDONESIA)
  2. Mochamad Basoeki Hadimoeljono (Ketua Umum PB. PODSI)
  3. Joni Supriyanto (Ketua Umum PB. PERBAKIN)
  4. Djoko Pramono (Wakil Ketua Umum PB. PABSI)
  5. Rohidin Mersyah (Gubernur Bengkulu)
  6. Longki Djanggola (Gubernur Sulawesi Tengah)
  7. Hendrar Prihadi (Walikota Semarang)

KATEGORI PENGGERAK OLAHRAGA MASYARAKAT:

  1. Iskandar Zulkarnain Adisapoetra (Penggerak Olahraga Masyarakat)2. Tri Tito Karnavian (Ketua Umum PB.PERWOSI)

KATEGORI AKADEMISI:

  1. KomarudinRektor Universitas Negeri Jakarta yang peduli terhadap olahraga dan Sport Science
  2. NurhasanRektor Universitas Negeri Surabaya yang peduli terhadap olahraga dan Sport Science

KATEGORI JURNALIS OLAHRAGA: Suryopratomo

KATEGORI PELATIH: Joni Firdaus EffendiCabang Olahraga Angkat Besi

KATEGORI ATLET: Ni Nengah WidiasihCabang Olahraga Para Powerlifting

KATEGORI SATYA LANCANA

  1. Dian David Mickael Jacobs Cabang Olahraga Para Tenis Meja
  2. R Candra Wijaya Cabang Olahraga Bulu tangkis

"Demikian laporan ini kami sampaikan, selanjutnya mohon perkenan Bapak Presiden untuk dapat memberikan arahan dalam rangka HAORNAS ke-37 Tahun 2020 ini dan sekaligus mohon perkenannya untuk mencanangkan penerapan Sport Science untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia, serta bangkitnya perekonomian di sektor olahraga melalui Sport Tourism dan Sport Industry," tutup Menpora. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya