Situs Diretas, DPR Gandeng Telkom dan Mabes Polri Jaga dari Hacker

Sekjen DPR RI Indra Iskandar membantah akronim DPR sudah berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Menurutnya, tulisan itu hanya editan belaka.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Okt 2020, 14:18 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 14:18 WIB
DPR Bersolek Jelang Sidang Tahunan dan Perayaan Kemerdekaan
Petugas membersihkan area depan Gedung MPR/DPR/DPD yang meliputi Kolam, Halaman, Lobi gedung Nusantara Jakarta, Rabu (29/7/2020). Menjelang bulan Agustus yang juga Perayaan Kemerdekaan RI, Parlemen bersolek menyambut sidang Tahunan yang diselenggarakan 14 Agustus 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yakni dpr.go.id mengalami kelumpuhan dan diduga telah diretas. Akibatnya situs DPR tidak bisa diakses. Bahkan tulisan Dewan Perwakilan Rakyat sempat berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat.

Sekjen DPR RI Indra Iskandar membantah akronim DPR sudah berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Menurutnya, tulisan itu hanya editan belaka.

"Kalau tulisan (Dewan pengkhianat rakyat) itu semu editan. nggak ada. Itu cuma editan saja," kata Indra saat dikonfrimasi, Kamis (8/10/2020).

Meski demikian Indra mengakui situs DPR sempat di-hack sehingga lumpuh dan tidak dapat diakses.

"Upaya untuk menghack itu memang ada sejak Senin malam sampai siang ini, masih ada upaya itu. Dan masih berat di website DPR," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Koordinasi dengan Telkom dan Mabes Polri

Untuk mengatasi dari ancaman hacker, DPR telah berkoordinasi dengan Telkom dan Mabes Polri untuk menghalau peretasan.

"Sudah dimonitor juga baik dari Telkom maupun Kepolisian bareskrim. Memagari juga untuk upaya (menghindari hacker) menyerbu. Tapi memang masih agak berat sampai sekarang, tapi kami tetap memagari," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya