Liputan6.com, Jakarta - Banjir dan longsor terjadi di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota sejak Sabtu, 10 Oktober 2020.
Banjir tersebut dikarenakan meluapnya saluran penghubung Kali Setu Ciganjur. Satu warga meninggal dan dua lainnya terluka.
"Dua orang korban perempuan dibawa dibawa ke Rumah Sakit Sibron, satu orang dibawa ke Rumah Sakit Marinir meninggal dunia, jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 45 tahun," kata petugas Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan Ruwanto saat dikonfirmasi.
Advertisement
Ketinggian air kurang lebih 120 cm, dengan jumlah rumah yang terendam sekitar 300 rumah di Jalan Damai, RT 004/RW 002, Kelurahan Ciganjur.
Saat ini, banjir berangsur-angsur surut dan menyisakan lumpur serta genangan di jalan dan permukiman warga.
Berikut 7 hal terkait banjir dan longsor yang terjadi di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 Warga Meninggal, 2 Terluka
Saluran penghubung Kali Setu Ciganjur, Jakarta Selatan, meluap menyebabkan banjir dan longsor di Jalan Damai pada Sabtu, 10 Oktober 2020. Satu warga meninggal dan dua lainnya terluka.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan menginformasikan ada tiga warga yang terseret arus banjir dan longsor.
"Dua orang korban perempuan dibawa dibawa ke Rumah Sakit Sibron, satu orang dibawa ke Rumah Sakit Marinir meninggal dunia, jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 45 tahun," kata petugas Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan Ruwanto saat dikonfirmasi.
Â
Advertisement
300 Rumah Terendam
Dikutip dari Antara, banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Selatan dilaporkan oleh warga sekitar pukul 18.50 WIB.
Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan mengerahkan satu unit komando, lima unit light rescue dengan 35 personel untuk melakukan evakuasi warga.
Ketinggian air kurang lebih 120 cm, dengan jumlah rumah yang terendam sekitar 300 rumah di Jalan Damai, RT 004/RW 002, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Total ada 100 warga yang dievakuasi," ujar Ruwanto.
Â
Banjir Akibat Tembok Kali Jebol
Sebanyak 300 rumah warga di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Cinganjur, Jakarta Selatan, terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 70 cm hingga 150 cm, Sabtu malam, 10 Oktober 2020.
Camat Jagakarsa H Alamsyah menyebutkan, banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.
"Hujan cukup deras, selain itu di Depok juga hujan, Kali Baru ini alirannya di Depok," kata Alamsyah, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, luapan anak Kali Baru dikarenakan tembok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber masuk ke pemukiman warga di RT 04/RW 02.
Â
Advertisement
Curah Hujan Tinggi
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan, penyebab terjadinya longsor yaitu akibat tembok perbatasan kali di kawasan Melati Residen jebol.
Curah hujan yang tinggi membuat air anak Kali Setu meluber dan tembok tidak bisa lagi menahan air.
"Karena curah hujan yang cukup tinggi, jadi tidak bisa menahan air dan jebol," kata Insaf saat dihubungi Merdeka, Minggu (11/10/2020).
Tim BPBD DKI Jakarta sedang menangani bekas longsoran yang menimpa perumahan Melati Residen.
"Beko sudah masuk menuju lokasi melalui perumahan melati residen," ujar Insaf.
Â
Sudah Siapkan Pengungsian
Menurut Camat Jagakarsa H Alamsyah, pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, namun sebagian besar warga memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
"Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan bantuan makanan," kata Alamsyah.
Â
Advertisement
Banjir Mulai Surut
Banjir dan longsor di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa berangsur-angsur surut dan menyisakan lumpur serta genangan di jalan dan permukiman warga.
Camat Jagakarsa Alamsyah menyebutkan, warga bersama pasukan oranye kelurahan dan kecamatan mulai berbenah membersihkan sisa lumpur dan air yang masih tergenang.
"Kondisi air sudah surut tapi masih ada yang mengalir ditambah lumpur juga yang menutupi," ujar Alamsyah dikutip dari Antara, Minggu (11/10/2020).
Â
Korban Luka Masih Dirawat di RS
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan kedua korban banjir dan longsor yang luka masih dirawat di rumah sakit.
Dua korban banjir dan longsor ini merupakan perempuan berusia 50 dan 48 tahun. Keduanya tengah dirawat di Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Peristiwa longsor ini menelan korban jiwa, ibu hamil meninggal dan 2 orang korban masih dirawat di rumah sakit," kata Insaf saat dihubungi Merdeka, Minggu (11/10/2020).
Sementara, seorang korban yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor merupakan seorang ibu berusia 45 tahun serta sedang hamil.
Advertisement