6 Hal yang Disampaikan Gubernur-Wagub DKI soal Banjir dan Longsor Ciganjur

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza, penyebab banjir dan longsor Ciganjur adalah rubuhnya turap perumahan sehingga menutupi aliran sungai.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Okt 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 11:15 WIB
Longsor Ciganjur
Longsoran itu jatuh ke aliran sungai hingga membanjiri rumah warga di sekitarnya. Satu orang meninggal dunia dan ratusan warga akan diungsikan

Liputan6.com, Jakarta - Banjir dan longsor terjadi di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Sabtu malam, 10 Oktober 2020.

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pun sudah angkat bicara mengenai bencana yang terjadi di Ciganjur ini.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza, penyebab banjir dan longsor adalah rubuhnya turap perumahan sehingga menutupi aliran sungai.

"Ada pagar, turap, tanggul di satu perumahan di wilayah Jagakarsa yang rubuh sehingga menutupi sungai kecil yang ada di Jagakarsa. Akibatnya sungai tertutup, aliran air mengalir ke wilayah perumahan dan menggenangi kurang lebih 300-an rumah," kata Ariza, Jakarta, Minggu, 11 Oktober 2020.

Ia bahkan juga meninjau langsung lokasi longsor di Ciganjur pada Minggu, 11 Oktober 2020.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi akan membantu perbaikan rumah korban banjir dan longsor yang terjadi di Ciganjur.

"Rumah-rumah yang hancur akan dibantu untuk recovery-nya," kata Anies di Ciganjur.

Berikut pernyataan yang disampaikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta soal banjir dan longsor di Ciganjur, Jakarta Selatan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wagub Sampaikan Penyebab Banjir dan Longsor

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Sejumlah warga berkumpul saat banjir dan longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Hujan yang deras sejak Sabtu (10/10/2020) sore mengakibatkan kawasan tersebut mengalami banjir sekaligus longsor. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza meninjau lokasi longsor di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ariza menyebut penyebab longsor adalah rubuhnya turap perumahan sehingga menutupi aliran sungai.

"Ada pagar, turap, tanggul di satu perumahan di wilayah Jagakarsa yang rubuh sehingga menutupi sungai kecil yang ada di Jagakarsa. Akibatnya sungai tertutup, aliran air mengalir ke wilayah perumahan dan menggenangi kurang lebih 300-an rumah," kata Ariza, Jakarta, Minggu, 11 Oktober 2020.

Akibatnya, terdapat ratusan rumah di Ciganjur tergenang dan tanah longgor menimpa empat rumah dan menewaskan satu korban jiwa.

"Ada 4 rumah yang tertimpa pagar sehingga menyebabkan satu orang wanita umur 42 tahun meninggal seketika tadi malam. Kami sudah mendatangi, memberi bantuan," ujar Ariza.

Selain itu, dia mengklaim jumlah pengungsi telah menurun drastis. Begitu juga dengan tinggi genangan di Ciganjur.

"Tadi malam pengungsian ada 400 tadi tersisa 271. Genangan air yang tadinya mencapai 1,5 meter sekarang kurang lebih tinggal 30 cm. Ada beberapa rumah yang masih tergenang, jadi alhamdulilah sudah kita kendalikan dari kemarin malam," ucap Ariza.

 


Bantuan Diberikan

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Sejumlah warga berkumpul saat banjir dan longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Hujan yang deras sejak Sabtu (10/10/2020) sore mengakibatkan kawasan tersebut mengalami banjir sekaligus longsor. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ariza menyampaikan, Pemprov DKI memastikan telah memberikan bantuan logistik dan juga kesehatan.

"Bantuan kita berikan, makanan, minuman, obat kemudian masker. Semua kita minta tetap melaksanakan protokol Covid agar tidak terjadi klaster baru di wilayah pengungsian," tandas Ariza.

 


Masih Ada Kendala Perbaikan

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Petugas memeriksa rumah yang hancur akibat longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Hujan yang deras sejak Sabtu (10/10/2020) sore mengakibatkan kawasan tersebut mengalami banjir sekaligus longsor. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ariza mengharapkan perbaikan secepat mungkin dilakukan. Menurut dia, dari 500 warga yang terdampak, sebanyak 271 orang masih mengungsi di tempat pengungsian yang disediakan pihak kelurahan dan kecamatan.

Kondisi aliran Anak Kali Setu yang masih tertutup puing-puing tembok menyebabkan air kali masih mengalir ke pemukiman warga.

"Perbaikan ini kita harapkan bisa dilakukan secepat mungkin, memang di sini ada kendala, pemukiman cukup padat, pintu masuk cuma satu lewat sini," kata Ariza.

 


Bantuan Perbaikan Rumah

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Suasana longsor di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Hujan yang deras sejak Sabtu (10/10/2020) sore mengakibatkan kawasan tersebut mengalami banjir sekaligus longsor serta mengakibatkan dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi akan membantu perbaikan rumah korban banjir dan longsor yang terjadi di Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Rumah-rumah yang hancur akan dibantu untuk recovery-nya," kata Anies di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu, 11 Oktober 2020.

Dia menuturkan, pihaknya segera menyalurkan bantuan sosial berupa logistik dan alat kesehatan untuk warga terdampak banjir dan longsor di Ciganjur.

"Langkah kita ke depan, nomor satu memastikan seluruh masyarakat terdampak, kesehatannya terjaga, terjamin, ada tempat pengungsian yang dipastikan sehat. Kedua, kebutuhan makan bagi mereka yang terdampak dipastikan aman," tukas Anies.

 


Jika Temukan Kesalahan Tata Ruang, Tindak Tegas

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Petugas menggunakan alat berat berusaha merapikan posisi turap yang hancur di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Banjir sekaligus longsor tersebut mengakibatkan dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginvestigasi kemungkinan ada indikasi pelanggaran tata ruang terkait longsor dan banjir yang menewaskan seorang warga serta merendam 300 rumah di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Sekarang dalam proses investigasi, apakah ketentuan-ketentuan tata ruang dilanggar atau tidak," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau lokasi longsor dan banjir.

Anies menyebutkan, akan ada tindakan tegas apabila ditemukan pelanggaran tata ruang di lokasi tersebut.

"Bila dilanggar, akan ada tindakan yang tegas tanpa kompromi," ujar dia.

 


Akan Pasang Pompa Mobile

Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Ciganjur
Petugas menggunakan alat berat berusaha merapikan posisi turap yang hancur di Jalan Damai, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020). Banjir sekaligus longsor tersebut mengakibatkan dua orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menurut Anies, selanjutnya, memastikan masyarakat terdampak terjaga kesehatannya, terjamin adanya tempat pengungsian yang sehat serta suplai makanan cukup.

Langkah berikutnya, kata Anies, memastikan puing-puing tembok yang roboh segera dievakuasi dan memulihkan aliran Anak Kali Setu agar tidak lagi menggenangi pemukiman warga.

"Akan dipasang pompa mobile untuk menarik air dari sisi selatan, melewati puing-puing ke sisi utara sehingga air tidak lagi tergenang mengalir ke perkampungan," jelas Anies yang dikutip dari Antara.

Pemprov DKI bergerak cepat dalam penanganan bencana longsor dan banjir yang terjadi di tengah pandemi. Langkah awal yang dilakukan adalah memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya