Laporkan Suharso ke KPK, Nizar: Saya Tersinggung, Kita Lagi Dirundung Kemalangan

Menurut dia, kekayaan Suharso sebesar Rp 84 juta tak masuk akal untuk bisa menyewa jet pribadi ke Medan dan Aceh.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Nov 2020, 17:17 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 17:07 WIB
Suharso Monoarfa Resmi Jadi Plt Ketum PPP
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa memberi keterangan pers di DPP PPP, Jakarta, Sabtu (16/3). Pada rapat tertutup, Pengurus PPP menunjuk Suharso Manoarfa menjadi Plt Ketum PPP menggantikan Romahurmuziy. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kader senior PPP Nizar Dahlan menilai tindakan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang menggunakan jet pribadi untuk konsolidasi partai menyalahi aturan sebagai pejabat negara. Sehingga, Nizar melaporkan Suharso ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi berupa pemakaian pesawat jet pribadi.

"Ternyata setelah kita selidiki, ada berbau gratifikasi. Maka itu, kemarin saya sampaikan bukti-buktinya ke KPK, kemarin tolong diusut saya bilang," ujar Nizar saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (6/11/2020).

Menurut dia, kekayaan Suharso sebesar Rp 84 juta tak masuk akal untuk bisa menyewa jet pribadi ke Medan dan Aceh. Nizar meyakini bahwa Suharso mendapat pinjaman jet pribadi untuk konsolidasi partai.

"Bukan penggunaannya yang disorot, gratifikasinya itu, memakai pesawat pribadi, dipinjam. Itu yang sangat tidak saya terima," ucapnya.

Dia juga menyayangkan sikap Suharso tersebut di tengah kondisi pandemi Covid-19, di mana banyak masyarakat Indonesia yang terdampak dan kesusahan. Terlebih, Suharso merupakan seorang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.

"Kita tahu sendiri, sekarang ini kondisi bangsa kita lagi kayak gini. Kenapa dia tidak naik pesawat komersial saja. Jadi, saya secara pribadi tersinggung sebagai rakyat," jelas dia. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Pernah Ditanggapi

Nizar mengaku telah meminta penjelasan kepada Suharso dan politikus PPP lainnya terkait penggunaan jet pribadi. Namun, tak ada tanggapan maupun klarifikasi, sehingga dia memutuskan melapor ke KPK.

"Saya kan tidak mengada-ada. Sebelumnya saya pertanyakan dia sewa pesawat ini, tidak ada tanggapan. Nah, tidak ada respons, tidak ada klarifikasi. Setelah saya ke KPK, baru pada kebakaran jenggot semua," tutur Nizar.

Dia menegaskan laporannya terhadap Suharso tidak berkaitan dengan Muktamar PPP yang rencananya digelar pertengahan Desember. Menurut Nizar, laporan tersebut lantaran dirinya menilai tindakan Suharso menggunakan jet pribadi tak tepat.

"Saya mengekspose ini, karena kita ini bangsa ini lagi dirundung kemalangan. Rakyat tambah miskin, itu saya merasa tidak pada tempatnya. Saya bukan mengada-ada," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya