Warga Desa di Lereng Merapi Mengungsi ke Ngrajek Usai Status Siaga

Tempat pengungsian di Desa Ngrajek terbagi dalam dua titik, yakni di SDN Ngrajek I dan rumah Kepala Desa Ngrajek.

oleh Rinaldo diperbarui 08 Nov 2020, 20:05 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2020, 20:05 WIB
Evakuasi Warga Lereng Merapi
Penduduk desa menggunakan mobil bak terbuka dievakuasi dari rumah mereka di lereng Gunung Merapi, di Krinjing, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). Evakuasi dilakukan bagi warga lereng Merapi menyusul peningkatan status aktivitas vulkanik gunung tersebut. (AP Photo/Taufiq Rozzaq)

Liputan6.com, Magelang - Sedikitnya 200 orang warga lereng Gunung Merapi di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengungsi ke Desa Ngrajek, Mungkid seiring peningkatan aktivitas Merapi menjadi berstatus Siaga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, data pengungsi dari Keningar masih dinamis.

"Data pertama menyebutkan ada 117 pengungsi, tetapi sekarang mencapai di atas 200 orang dan kita akan update terus melalui posko," katanya di Magelang, Minggu (8/11/2020).

Tempat pengungsian di Desa Ngrajek terbagi dalam dua titik, yakni di SDN Ngrajek I dan rumah Kepala Desa Ngrajek.

Ia mengatakan, warga Desa Kiningar sebenarnya tidak termasuk rekomendasi untuk mengungsi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Meskipun tidak termasuk direkomendasi, ternyata masyarakat memang ada trauma dengan erupsi Merapi 2010," katanya seperti dikutip Antara.

Rekomendasi dari BPPTKG untuk Kabupaten Magelang, warga yang harus mengungsi di tiga desa di Kecamatan Dukun, yakni Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1 dan Babadan 2).

Ia menambahkan di tempat pengungsian, mereka tetap harus mentaati protokol kesehatan, antara lain menjalani tes cepat (rapid test).

"Saya lihat ada beberapa yang sakit dan langsung dirujuk ke RS Merah Putih Kabupaten Magelang. Kita tidak ingin mengambil risiko dan memang harus begitu pelayanannya dan pemerintah siap melayani sesuai kondisi masyarakat. Bagi yang sehat tetap di pengungsian meskipun sudah tua, sedangkan yang sakit segera dirujuk ke rumah sakit." kata Edy Susanto.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dua Desa Mengungsi

Kepala Desa Keningar Rohmat Sayidin mengatakan proses evakuasi warga pada Minggu (8/11/2020) ini sudah koordinasi dengan BPBD Kabupaten Magelang dan desa penyangga atau desa bersaudara, yakni Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.

"Desa Keningar tidak termasuk rekomendasi dari BPPTKG, tetapi kami menyadari bahwa Desa Keningar ada di daerah rawan bencana Merapi," katanya.

Ia menyebutkan, ada dua dusun yang mengungsi, yakni Dusun Banaran dan Dusun Gondangrejo. Mereka yang mengungsi terutama kelompok rentan, antara lain anak-anak, balita, ibu hamil, orang tua, dan orang sakit.

"Evakuasi ini atas kesadaran masyarakat sendiri, karena memang desa sebelah, yakni Desa Ngargomulyo sudah mengungsi. Selain itu beberapa warga memang khawatir jika Merapi erupsi. Erupsi Merapi 2010 menjadi momok tersendiri bagi warga," demikian Rohmat Sayidin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya