Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pengumuman keputusan pemangkasan libur akhir tahun 2020 akan diumumkan besok, Jumat, 27 November 2020.
"Insyaallah keputusan libur akhir tahun besok Jumat (diumumkan), kata Muhadjir Effendy kepada Liputan6.com, Kamis (26/11/2020).
Secara terpisah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo membenarkan, akan diumumkan besok oleh Muhadjir Effendy langsung.
Advertisement
Namun, menurut dia, semuanya dimulai dengan melakukan rapat bersama yang dipimpin langsung oleh Muhadjir Effendy, yang diikuti kementerian dan lembaga lainnya.
"Nanti rapat di Menko PMK Jumat pagi, langsung diumumkan oleh Menko PMK (Muhadjir Effendy)," kata Tjahjo.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perintah Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewacanakan agar jumlah cuti bersama hingga pengganti Idul Fitri dilakukan pengurangan guna menekan kerumunan demi mencegah Covid-19 meluas.
Hal ini disampaikannya saat rapat kerja bersama para kabinet, Senin, 23 November 2020. Adapun libur Natal dan Tahun Baru 2020 semula akan digabung dengan Cuti Bersama Idul Fitri yang digeser ke akhir tahun pada 28-31 Desember 2020. Libur Hari Raya Natal sendiri jatuh pada 24-25 Desember.
Kemudian, hari libur masih ditambah tanggal merah pada 1 Januari 2021. Jokowi memerintahkan agar ketentuan soal libur panjang akhir tahun dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
"Secara khusus nanti akan kita bicarakan mengenai libur panjang yang nanti juga akan ada di bulan Desember. Ini akan kita bicarakan nanti dalam rapat hari ini secara khusus," kata Jokowi.
Dia menilai bahwa saat ini strategi untuk menyeimbangkan 'gas dan rem' sudah terlihat hasilnya. Untuk itu, dia meminta para gubernur dan Komite Satgas terus menjaga keseimbangan tersebut agar tak muncul gelombang kedua Covid-19.
"Strategi yang sejak awal kita sampaikan rem dan gas itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendor dan juga memunculkan risiko memunculkan gelombang yang kedua ini yang bisa membuat kita side back, mundur lagi," jelas Jokowi.
Advertisement