Cari dan Jemput Pasien Corona di Jakarta, Polisi dan TNI Bentuk Tim Covid-19 Hunter

Polda Metro Jaya membentuk Tim Covid-19 Hunter bersama dengan TNI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2020, 13:50 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 13:49 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya membentuk Tim Covid-19 Hunter bersama dengan TNI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembentukan satgas tersebut bertujuan untuk melakukan penegakan hukum kepada pelanggar protokol kesehatan.

"Ini adalah wujud nyata dari strategi preverntif strike, jadi kalau ada kerumunan, kalau ada tindakan-tindakan awal yang akan menyebabkan kerumunan maka tim ini akan berkerja. Kami tidak akan menunggu masalah, tapi sebelum terjadi masalah maka tim ini akan turun," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jumat 4 Desember 2020.

Menurut dia, TNI juga terlibat dalam tim ini. Tujuannya untuk mewujudkan Jakarta yang sehat dari Covid-19

"Siapapun yang melanggar, kita akan tindak dengan tegas," sambung dia.

Nantinya, Tim Covid Hunter tersebut akan mencari seseorang yang terpapar virus corona dengan berbasis data yang ada. Tim pemburu Covid-19 ini akan menjemput mereka yang positif terindikasi corona, tapi masih berkeliaran.

"Karena sejatinya mereka ini adalah orang yang berbahaya, berpotensi menyebabkan terjadinya kematian. Namun tetap berkeliaran di tengah masyarakat. Tim ini akan mencari, menjemput lalu kemudian akan dibawa ke Wisma Atlet atau RS rujukan covid," ujar Fadil.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini menyebut, untuk satu tim pemburu Covid-19 ini akan diisi oleh 30 orang yang tergabung dari TNI-Polri serta Pemprov DKI Jakarta di masing-masing wilayah.

"Ini semua polres ada. Satu tim itu beranggotakan 30 orang, dari Kodim, Polres, Kota Madya masing-masing. Dilengkapi dengan unsur kedokteran, kesehatan, Kesdam Jaya, Biddokkes Polda dan Dinkes DKI," sebutnya.

"Jadi ini adalah tugas kemanusiaan yang digabungkan dengan penegakan hukum, supaya Jakarta sehat," lanjut Fadil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Pangdam

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman berharap, dengan adanya tim pemburu covid tersebut dapat menekan tingkat kenaikan Covid-19.

"Polda Metro Jaya, Kodam maupun Pemda bersama-sama untuk memerangi setiap ada pelanggaran-pelanggaran disipilin yang dilakukan oleh masyarakat, maka dibentuklah tim ini. Jadi tidak ragu-ragu lagi, kasian negara kita udah kehilangan 690 lebih triliun hanya untuk mengurusi Covid-19," ujar Dudung.

"Di samping itu juga masyarakat sudah banyak berjatuh, rakyat kita peningkatan kematian semakin meningkat dan juga yang positif. Ini harus ada langkah-langkah kongkret yang cukup strategis, sehingga satgas ini diharapkan mampu menekan tingkat dari kenaikan Covid-19 ini," sambungnya.

Pemprov DKI Jakarta sangat mendukung adanya tim pemburu Covid-19 ini. Hal itu agar bisa mengurangi angka yang terpapar virus corona.

"Kami Pemprov DKI akan mensuport, karena seperti yang sudah disampaikan. Semua upaya sudah kita lakukan dan saat ini lah kita saatnya menegakkan disiplin kepada masyarakat dalam rangka bagaimana kita mengendalikan covid di Jakarta ini dengan lebih baik," tutup Penjabat Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Sri Haryati.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya