Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Dukung Program READSI Pasca-Panen Padi

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produktivitas menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2020, 13:35 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 11:15 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). (Foto: Kementan)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). (Foto: Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan dukungan dari program READSI, para petani di Desa Langgea, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tidak berhenti menanam. Setelah panen padi, petani langsung menanam semangka.

Desa Langgea, merupakan salah satu desa dimana mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, khususnya padi. Pasca panen padi sawah petani di Desa Langgea, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini menanam tanaman buah semangka di sawah.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produktivitas menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan.

"Tugas pertanian adalah menjaga ketahanan pangan. Pertanian juga harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pertanian tidak boleh berhenti agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

"Dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Petani harus terus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan untuk mendampingi petani dan memastikan produksi tidak berhenti," katanya.

Penyuluh Pertanian Desa Langgea, Ratim, dan Fasilitator Desa, Rohidin, memberikan dukungan pada petani agar tetap semangat untuk melakukan penanaman semangka ini.

Disisi lain, Ratim siap mendampingi petani untuk berusaha agar tidak ada waktu dan lahan yang tidak produktif.

"Kami sangat senang, petani dapat produktif, saya Bersama FD mendorong dengan berbagai cara agar mereka semangat dan buah mereka dapat tumbuh dengan baik. Seluruh prosesnya kami kawal, mulai dari menyiapkan lahan, memilih bibit yang berkualitas, menyemai bibit semangka, mengolah lahan, menanam bibit, merawat hingga waktunya memanen," ujar Ratim.

Untuk tanaman semangka di sawah, petani memilih lahan yang lebih mudah untuk membuang air yang berlebih agar tidak mengganggu tanaman saat masa pertumbuhan.

Rohidin menjelaskan, berkat dukungan Program READSI, petani semangatnya jadi tidak pernah padam.

"Semangat mereka meningkat saat menerima Program READSI, kami juga harus lebih semangat. Kami mendampingi pengolahan lahan untuk menanam semangka tanah, diawal tanah digemburkan dan dicampur pupuk dasar, dibuatkan parit sekitar bedengan agar dapat membuang air dengan lancar disaat air berlebih," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menanam Bibit Semangka

Pemasangan mulsa di bedengan agar gulma tidak mengganggu tanaman di saat pertumbuhan dan dibuatkan lubang untuk menanam bibit semangka setelah dari penyemaian.

"Pemindahan bibit semangka jika bibit sudah layak untuk dipindahkan ke lahan yang sudah disiapkan," jelas Rohidin.

Salah seorang petani semangka, Maryadi yang merupakan anggota Kelompok Tani Karya Bersama yang merupakan kelompok sasaran READSI, mengaku memiliki lahan 0.25 Ha dan mendapatkan hasil Rp 9.500.000.

"Bahkan bisa lebih tinggi harganya disaat petani lain jarang yang menanamnya," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya