5.000 Personel Gabungan Amankan Demo FPI, Aksi 1812

Personel Gabungan TNI-Polri dikerahkan ke lokasi yang menjadi pusat konsentrasi massa untuk mengamankan demonstrasi bertajuk Aksi 1812.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Des 2020, 09:41 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 09:25 WIB
20150806-Latihan-Pengamanan-Pilkada-2015-Jakarta-Polda-Metro-Jaya
Polda Metro Jaya melakukan simulasi pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2015). Ratusan anggota kepolisian dikerahkan dalam simulasi pengamanan pasca pemungutan suara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Personel Gabungan TNI-Polri dikerahkan ke lokasi yang menjadi pusat konsentrasi massa untuk mengamankan demonstrasi bertajuk Aksi 1812.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan demo tersebut sebanyak 5.000 personel.

"5.000 personel gabungan yang kita turunkan," kata Yusri saat dihubungi, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Menurut dia, petugas gabungan ini disebar ke beberapa kawasan seperti di Monas, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan Polda Metro Jaya serta di Batalyon.

Selain itu, masih ada ribuan personel cadangan yang disiagakan di lokasi-lokasi demo itu.

"Ada 7.500 personel cadangan di mana disiagakan di Monas, DPR dan Polda serta di Batalyon oleh TNI," ucap Yusri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tuntut 4 Hal

Sebelumnya, beredar selebaran, massa yang mengatasnamakan Anak NKRI akan turun ke jalan untuk menggelar Aksi 1812 di depan Istana, Jakarta Pusat pukul 13.00 WIB, Jumat (18/12/2020). Aksi itu mengambil tema 'Tegakkan Keadilan, Selamatkan NKRI'.

Ada empat tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi demo tersebut, antara lain usut tuntas kasus pembunuhan enam laskar FPI, bebaskan Rizieq Shihab tanpa syarat, stop kriminalisasi ulama, dan setop diskriminasi hukum.

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif membenarkan rencana Aksi 1812 di depan Istana tersebut.

"Insyaallah (kegiatan unjuk rasa jadi gelar)," kata Slamet Maarif singkat saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya