Liputan6.com, Jakarta Tangga box office Indonesia berguncang lagi setelah Pabrik Gula karya sineas Awi Suryadi menembus 1,5 juta penonton, Jumat (4/4/2025). Pencapaian ini mengukuhkan Pabrik Gula sebagai film Indonesia terlaris pada libur Lebaran 2025.
Kabar performa film Pabrik Gula dibagikan rumah produksi MD Pictures lewat akun Instagram, Jumat (5/4/2025). “1.651.577 orang sudah tahu nama asli Franky! Terima kasih untuk kalian semua yang sudah jadi bagiannya!” MD Pictures mengumumkan.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Qodrat 2 yang dibintangi Vino G. Bastian dan Acha Septriasa membayangi bersama 700 ribuan penonton pada siang tadi. Qodrat 2 karya sineas Charles Gozali adalah produksi bersama Magma Entertainment dan Rapi Film.
Advertisement
“Terima kasih ya, teman-teman. Banyak sekali yang ngasih testimoni sedih tentang adegan salat taubat Azizah. Sudah 700.299 orang yang menyaksikan adegan ini di film Qodrat 2,” Rapi Film menyampaikan di medsos.
Performa 5 Film Indonesia
Dengan pencapaian ini, maka Pabrik Gula makin meninggalkan jauh empat pesaingnya, yakni Qodrat 2, Jumbo, Komang, serta Norma: Antara Mertua dan Menantu. Situs pemerhati film Cinepoint semalam memproyeksikan pencapaian kelima film tersebut sebagai berikut:
Pabrik Gula tambah 315.519, total jumlah penonton menjadi 1.642.804
Qodrat 2 tambah 151.653, total jumlah penonton menjadi 652,005
Jumbo tambah 186.723, total jumlah penonton menjadi 595.913
Komang tambah 138.802, total jumlah penonton menjadi 524.873
Norma: Antara Mertua dan Menantu tambah 66.868, total jumlah penonton menjadi 257.511
Advertisement
Harapan untuk Pabrik Gula
Penulis skenario Pabrik Gula bersyukur doanya terkabul. Beberapa hari jelang perilisan, ia berharap Pabrik Gula bikin gebrakan baru untuk 2025. Benar saja, ia jadi film Indonesia dengan jumlah penonton hari pertama terbanyak sejauh ini.
“Yang paling depan, semoga Pabrik Gula bisa mencetak sejarah sama seperti KKN di Desa Penari amin ya Allah. Sisanya kemudian kalau ada film lain yang juga akan tayang semoga lancar, yang lagi pada syuting juga lancar,” kata Lele Leila.
Doa Lele Leila untuk Film Indonesia
Kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan baru-baru ini, ia mengakui genre horor masih disukai publik. Namun, pengemasan cerita dan production value-nya mesti diperhatikan.
“Semoga industri film Indonesia makin berwarna. Kalau ada horor, horornya makin bertanggung jawab. Horor bukan sekadar genre untuk cari uang. Amin,” Lele Leila mengakhiri.
Advertisement
