Sejumlah Kendala saat Evakuasi Korban Banjir di Kabupaten Bekasi

Salah satu kendala proses evakuasi korban banjir, yakni kondisi penerangan yang sangat minim.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 22 Feb 2021, 19:32 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 19:25 WIB
Sungai Citarum Meluap, Desa Sukalaksana di Bekasi Terendam Banjir
Warga berada di salah satu warung yang terendam banjir di Desa Sukalaksana Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/02/2021). Jebolnya tanggul Sungai Citarum ini disebabkan oleh debit air yang tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Warga korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hingga Senin (22/2/2021) siang, masih banyak yang terisolir. Hal ini dikarenakan sejumlah kendala yang ditemui petugas di lokasi banjir.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta Hendra Sudirman mengungkapkan kendala terbesar dalam proses evakuasi, yakni arus banjir yang masih cukup deras dan tinggi.

"Satu tim rescue Basarnas sudah berada di lokasi untuk melakukan assesment, menentukan jalur evakuasi dari area yang terdampak," kata Hendra.

Menurut dia, kendala lainnya yang menyulitkan proses evakuasi, yakni kondisi penerangan yang sangat minim. Hal ini diperburuk dengan sulitnya mengakses sinyal untuk komunikasi dengan para petugas lainnya.

Berbagai kendala membuat proses evakuasi terhambat. Hingga Minggu 21 Februari 2021 malam, pihaknya baru berhasil mengevakuasi 30 warga yang terjebak banjir.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan evakuasi terhadap warga hingga malam ini, karena masih banyak yang terisolir," ujar Hendra.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tanggul Jebol

Tanggul Citarum di Kampung Babakan Banten, Sumber Urip, Pebayuran, jebol pada Sabtu 20 Februari 2021 malam. Tanggul tak mampu menahan debit air yang terus bertambah, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun selama dua hari berturut-turut.

Jebolnya tanggul menyebabkan limpasan air ke permukiman warga sekitar, dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Pihak kepolisian memperkirakan sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) dari empat desa, terdampak.

"Ini ada sekitar 10 ribu KK dari empat desa. Jebol tanggulnya semalam sekitar jam 22.00 WIB, sekarang terendam semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kondisi banjir yang cukup parah, membuat petugas menggunakan alternatif udara untuk melakukan pencarian dan distribusi logistik kepada warga terdampak.

"Dari Polda Metro Jaya kita kasih bantuan sembako. Dan ada bantuan dari helikopter dari Mabes Polri dan TNI untuk memberikan bantuan langsung," tandas Yusri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya