SBY: Kalau Kudeta Demokrat Terjadi, Negara Kita Seperti Hutan Rimba

SBY meminta kadernya tidak mendukung kudeta atau gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 24 Feb 2021, 21:42 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 21:41 WIB
20161102-Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Gelar Jumpa Pers di Cikeas-Bogor
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor, Rabu (2/11). Presiden ke-6 RI itu menyampaikan tanggapannya terkait berbagai isu nasional, keamanan dan politik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung isu kudeta partainya. Ia menilai, jika Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK PD) berhasil, maka Indonesia seperti belantara hutan rimba.

"Kalau ini (GPK PD) terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba, yang kuat menang, yang lemah kalah, salah-benar nomor dua," kata SBY dari rekaman video yang disiarkannya untuk para kader tingkat pusat hingga ranting, Rabu (24/2/2021).

Menurut SBY, cara-cara hutan rimba mencederai rasa keadilan. Dia percaya, bila keadilan dicederai maka tidak ada harapan untuk damai.

"No justice no peace!," tegas SBY.

SBY pun mewanti-wanti para kadernya untuk tidak mendukung GPK PD. Sebab, selain ingin menumbangkan kepemimpinan partai yang sah dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), GPK PD juga dapat mebuat gelap Partai Demokrat.

"Gerakan dan permufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat, kalau gerakan ini berhasil, partai kita bisa mengalami kegelapan," kata SBY menandasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Demokrat Not for Sale

Pidato Politik SBY Sebagai Ketum Demokrat
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato politik dan membuka Kongres ke V Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (15/3/2020). SBY menyampaikan pidato politik terakhirnya sebagai ketua partai dimana posisinya akan digantikan Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, SBY akhirnya buka suara atas gerakan pengambil alihan kekuasaan (GPK) atau kudeta Partai Demokrat. Hal itu disampaikan SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Bagai halilintar di siang bolong ada gerakan dan permufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," kata SBY dari rekaman video yang disiarkannya untuk para kader tingkat pusat hingga ranting seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (24/2/2021).

Menurut SBY, halilintar tersebut tentu sudah didengar oleh telinga tiap-tiap kader partainya. SBY meyakini, halilintar yang dikenal dengan sebutan GPK PD itu ingin mengkudeta kursi ketua umum yang sah dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

"Saya yakin saudara semua telah mendengarnya. Ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai demokrat (GPK PD) yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai yang sah," lanjut SBY.

SBY mengaku partainya, bukanlah partai yang bergelimang harta. Kendati demikian, dia menegaskan, jiwa para kader partai tidak bisa dibeli.

"Saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," tegas SBY.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya