Liputan6.com, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menegaskan, perlunya integrasi data secara satu pintu terkait penanganan Covid-19. Hal ini agar informasi yang diterima masyarakat serta pembaharuan data lebih efektif.
"Kondisi saat ini, sistem yang digunakan masih berbeda antara pemerintah pusat dengan daerah. Sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan data yang terjadi," ungkap Arief, Kamis (11/3/2021).
Salah satu contohnya, sambung Arief, mengenai data ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Pada data yang digunakan oleh pemerintah pusat, Kota Tangerang dinyatakan tidak mencukupi.Â
Advertisement
"Padahal di Kota Tangerang tempat tidur untuk pasien Covid-19 persentasenya mencapai 52 persen, dengan jumlah 1.514 tempat tidur," tegas Arief.
Arief mengaku bahwa data tersebut selalu diupdate per hari di situs milik pemerintahannya secara berkala.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masalah Data Paling Krusial dalam Penanganan Covid-19
Sementara itu, pada rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Puspemkot Tangerang, Rabu, 10 Meret kemarin, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menuturkan, dalam waktu 100 hari pihaknya akan segera merampungkan aplikasi input data penanganan Covid-19, agar data dapat tersaji dengan aktual dan faktual.
"Karena masalah data merupakan salah satu yang paling krusial dalam penanganan Covid-19," pungkas Kapolda.
Advertisement