Aparat Pastikan Keamanan Warga Usai KKB Tembak Guru dan Bakar Sekolah di Papua

KKB pimpinan Nau Waker menembak seorang guru dan membakar sejumlah sekolah di Distrik Beoga, Puncak, Papua.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Apr 2021, 08:48 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 08:48 WIB
TNI Polri
Personel TNI Polri saat mengecek lokasi korban penganiayaan KKB di Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Papua. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Menangkawi tengah memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Nau Waker. Aparat pun memastikan keamanan warga di Kabupaten Puncak, Papua tetap terjaga selama pengejaran berlangsung.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin memastikan keamanan masyarakat," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy dikutip dari Antara, Jumat (9/4/2021).

Iqbal mengklaim, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi telah berhasil menguasai wilayah yang jadi kekuasaan Nau Waker di Tembagapura.

Karena terdesak, KKB pimpinan Nau Waker menuju ke Distri Boega, Puncak Papua dan membakar sejumlah sekolah.

"Nau Waker menuju ke Boega dan melakukan pembakaran rumah sekolah, mengancam dan memeras masyarakat," ujarnya.

Menurut Iqbal, tindakan KKB telah mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan juga fasilitas publik di Kabupaten Puncak, Papua.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tembak Guru dan Bakar Sekolah

Sebelumnya diberitakan, terjadi penembakan terhadap warga sipil Oktovianus Rayo (42), seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis 8 April 2021 pukul 09.30 WIT.

Guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh KKB yang masuk ke dalam kios rumahnya. Sorenya, mereka membakar sekolah tingkat SD, SMP, SMA di wilayah tersebut.

Perbuatan itu dilakukan Nau Waker dan anggotanya setelah diburu pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Nemangkawi di Intan Jaya. 

Nau Waker diketahui sebagai bawahan Guspi Waker, pimpinan KKB. Nau Waker telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika yakni sejak 2018, karena sederet kasus kejahatan yang dia lakukan.

Pada tahun 2018, Nau Waker juga terlibat melakukan penembakan di Mile 69, PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, yang mengakibatkan kerugian satu buah kenderaan WLP.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji laboratorium balistik Polri menyimpulkan senjata yang digunakan oleh Nau Waker berjenis steyr.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya