Cegah Mudik, 4.276 Personel Gabungan Dikerahkan saat Operasi Ketupat 2021

Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya serta satuan pengamanan Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 4.276 personel pada Operasi Ketupat Jaya 2021. Kegiatan ini berlangsung mulai 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 04 Mei 2021, 14:29 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 14:28 WIB
Polri dan TNI Gelar Apel Persiapan Operasi Ketupat 2018
Personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintahan mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2018 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6). Operasi kepolisian ini bersandi 'Operasi Ketupat 2018'. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya serta satuan pengamanan Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 4.276 personel pada Operasi Ketupat Jaya 2021. Kegiatan ini berlangsung mulai 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021.

"Operasi kepolisian terpusat dengan sandi Ketupat Jaya 2021 akan dilaksanakan 12 hari yang mana kami akan melibatkan personel sebanyak 4.276 orang, baik itu dari Polri dibackup TNI, maupun dari Pemda terutama dari Dishub, Satpol PP, Dinkes, Pemadam kebakaran," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto di kantornya, Selasa (4/3/2021).

Marsudianto menerangkan, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya siap mendukung kebijakan pemerintah berkaitan dengan larangan mudik.

Marsudianto menyebut ada di 14 pos penyekatan dan 17 pos check point. Di samping itu, disiapkan 77 pos pengamanan, di tempat rekreasi, mal, pasar, dan sentra perekonomian.

"Itu akan kami lakukan kegiatan pengamanan," ujar dia.

Marsudianto menerangkan, Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya akan melakukan berbagai cara untuk mencegah masyarakat mudik pada lebaran 2021.

"Diharapkan tidak ada yang mudik tetap tinggal di Jakarta. Kedua yang masih beraktivitas berada di kota Jakarta, mereka tetap dalam kondisi yang sehat, namun juga dijamin keamanannya," ujar dia.

Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya memperkirakan keinginan masyarakat untuk mudik lebaran masih tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, tercatat ada sekira 7 juta orang yang berkukuh mudik.

"Kalau berdasarkan survei dari Litbang Departemen Perhubungan memang masih ada sekitar 7 juta orang yang memang tetap akan melaksanakan mudik," kata Ditlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Senin (26/4/2021).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tekan Penyebaran Covid-19

Seharusnya, masyarakat mendukung penuh kebijakan larangan mudik yang dibuat oleh pemerintah. Menurut dia, salah satu tujuan dari larangan mudik adalah menekan laju penyebaran Covid-19.

"Kenapa kemudian pemerintah melarang mudik? supaya paling tidak jangan sampai negara kita seperti India, ada gelombang tsunami Covid-19 yang tidak tertahan. Sambodo meminta masyarakat menahan diri agar konfirmasi Covid-19 di Indonesia terus menurun.

"Grafik pengendalian Covid-19 sudah melandai, ini sudah baik. Jangan sampai kemudian meningkat kembali dengan adanya masyarakat yang melaksanakan mudik," ujar dia.

Sambodo menerangkan, dalam hal ini pihaknya terus memantau aktivitas masyarakat. Sambodo mengatakan, pihaknya sudah mengendus adanya upaya segelintir orang yang mencoba mengambil keuntungan dari kebijakan larangan mudik tersebut. Sambodo memperingatkan agar mereka mengurungkan niatnya.

"Kami juga sudah menengarai ada beberapa warga masyarakat yang sudah mulai mengiklankan dirinya, bisa membawa pemudik melalui media sosial, kami ingatkan kalau nanti kami tangkap kami akan tahan kendaraannya sampai dengan tanggal 17 Mei," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya