Liputan6.com, Jakarta - Letjen TNI Doni Monardo telah selesai mengemban tugas sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Tugas Doni Monardo kini sudah digantikan oleh Letjen TNI Ganip Warsito dan sudah resmi dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa, 25 Mei 2021 kemarin.
Doni pun pamit karena saat ini ia telah memasuki masa pensiun di karier militernya.
Advertisement
"Kami mohon pamit sebagai Kepala BNPB, sekaligus sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Juga berakhirnya masa tugas sebagai TNI aktif dan memasuki masa purna bakti," kata Doni Monardo, Selasa, 25 Mei 2021.
Selain itu, dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BNPB kepada Letjen Ganip Warsito, Doni mengibaratkan pegawai BNPB layaknya para anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD).
Doni menilai para pegawai BNPB merupakan sosok yang bekerja keras dalam tugasnya masing-masing.
Berikut sejumlah pernyataan terakhir Doni Monardo sebagai Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Ucapkan Terima Kasih Atas Segala Dukungan
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo pamit dari jabatannya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Kedua jabatan tersebut kini diemban Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito. Letjen Ganip telah dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Kepala BNPB menggantikan Doni Monardo yang memasuki masa pensiun.
"Kami mohon pamit sebagai Kepala BNPB, sekaligus sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Juga berakhirnya masa tugas sebagai TNI aktif dan memasuki masa purna bakti," kata Doni Monardo, Selasa, 25 Mei 2021.
Doni juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak di BNPB dan Satgas Covid-19 yang telah bekerja keras bersama dalam menanggulangi berbagai bencana di tanah air.
"Terima kasih atas segala dukungan, kerja sama yang sudah terjalin dengan baik," ucap dia.
Â
Advertisement
2. Ibaratkan Pegawai BNPB Prajurit Kopassus
Selain itu, salam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala BNPB kepada Letjen Ganip Warsito, Doni Monardo mengibaratkan pegawai BNPB layaknya para anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD).
Doni menilai para pegawai BNPB merupakan sosok yang bekerja keras dalam tugasnya masing-masing.
"Luar biasa, Pak Ganip saya katakan bahwa BNPB ibarat Kopassus. Bahkan dalam kondisi darurat Covid dan juga penanganan bencana di berbagai daerah nyaris tidak pernah istirahat. Jadi bapak menghadapi kalangan sipil tetapi yang berjiwa militan," seru Doni.
Â
3. Akui Sulit Temukan ASN Berdedikasi Tinggi Seperti Pegawai BNPB
Doni Monardo mengaku sulit menemukan ASN yang mempunyai dedikasi setinggi para pegawai BNPB.
Bersama para pegawai BNPB, penerima dokter kehormatan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengaku dapat menyelesaikan sejumlah persoalan. Hal itu tak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi antar pegawai di sana.
"Saya sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya," ujar Doni.
Mantan Danjen Kopassus ini juga menyampaikan rasa syukurnya lantaran telah diamanatkan memimpin BNPB selama 2,4 tahun.
"Ini adalah pekerjaan yang luar biasa dari aspek kemanusiaan, membutuhkan stamina yang sangat kuat dan juga memerlukan keteguhan hati karena menghadapi begitu banyak persoalan yang tidak mudah di daerah ketika bencana terjadi," ucap Doni.
Â
Advertisement
4. Banyak PR Menanti Ganip Warsito
Doni Monardo kemudian menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang mesti dirampungkan Ganip Warsito sebagai pengganti Doni di BNPB.
Misalnya, kata dia, dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di pelbagai daerah.
"Karena begitu seringnya bencana terjadi, gempa bumi, tsunami, likuefaksi, erupsi gunung berapi, ancaman hidrometeorologi dan begitu banyak persoalan yang terjadi," papar Doni.
Â
5. Ingatkan Indonesia Rugi Rp 22 Triliun per Tahun Akibat Bencana Alam
Tak hanya itu, Doni Monardo sempat mengungkap bahwa Indonesia mengalami kerugian mencapai Rp 22 triliun akibat bencana.
"Setiap tahun kita mengalami kerugian ekonomi sekitar Rp 22 triliun akibat bencana yang selalu saja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," ujar Doni.
Doni menyampaikan, BNPB tak bisa bekerja sendiri untuk menangani bencana di Tanah Air. Untuk itu dia menekankan pentingnya kolaborasi BNPB dengan sejumlah pihak demi menghimpun sejumlah sumber daya.
"Bukan hanya sumber daya pemerintah, TNI dan Polri, tetapi juga sumber daya masyarakat," kata Doni.
Doni melihat sumber daya masyarakat di Indonesia begitu luar biasa. Ketika ada bencana menerjang sebuah daerah, maka tanpa dikomando pun seluruh instrumen bangsa segera merapatkan barisan.
Â
Advertisement
6. Akhirnya Pulang dan Tidur di Rumah
Terakhir, Doni Monardo pun mengaku akhirnya bisa pulang dan tidur di rumah. Sederhana. Sebab selama menangani pandemi, Doni bermalam di Markas Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta.
Praktis, selama setahun ini, Doni Monardo yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tidak tidur di rumah. Dia memutuskan menginap di kantor demi menangani urusan kebencanaan dan penanganan pandemi Covid-19.
"Saya mohon diri bersama keluarga. Ini istri (sembari memperkenalkan sang istri, Santi Ariviani) sudah menunggu kapan suaminya harus istirahat di rumah," tutur Doni.
"Jadi, ini malam pertama (kembali ke rumah) setelah setahun lebih saya harus bermalam dan nginep di kantor. Malam ini adalah malam pertama juga bagi saya di luar hari libur, untuk kembali ke rumah bersama keluarga," sambung dia.
Doni Monardo juga memohon doa kepada seluruh pihak agar diberikan kesehatan. Walau sudah memasuki masa purnabakti TNI, tepat 1 Juni 2021, ia tetap siap mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Kami mohon doa dari Bapak/Ibu sekalian. Semoga kami tetap diberikan kekuatan dan kesehatan. Kami tetap siap mengabdi kepada bangsa dan negara dalam tugas-tugas yang berbeda. Pengabdian pada bangsa negara tidak pernah mengenal batas ruang dan waktu," tutup Doni didampingi istri tercinta di sampingnya.