Survei Serologi: Hampir Separuh Penduduk Jakarta Telah Terpapar Covid-19

Pandu Riono menyebut, mayoritas kasus Covid-19 di Jakarta tidak terdeteksi dan tanpa gejala.

oleh Ika Defianti diperbarui 10 Jul 2021, 17:10 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2021, 17:10 WIB
10 RT di DKI Jakarta Ditetapkan Sebagai Zona Merah COVID-19
Warga beraktivitas di zona merah COVID-19 Kelurahan Petogogan RT 006 RW 003, Jakarta, Selasa (22/6/2021). Pemprov DKI menetapkan 10 RT sebagai zona merah yang tersebar di Jakarta Pusat satu RT, Jakarta Timur tiga RT, Jakarta Barat tiga RT dan Jakarta Selatan tiga RT. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan berdasarkan hasil survei serologi yang dilakukan bersama dengan sejumlah pihak menunjukkan bahwa hampir separuh penduduk DKI Jakarta telah terpapar Covid-19.

Kata dia, survei tersebut secara spesifik ingin mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19.

"Ternyata dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7/2021).

Menurut dia, warga Jakarta yang terpapar Covid-19 paling banyak usia 30-49 tahun. Bahkan kelompok perempuan lebih tinggi yaitu 47,9 persen dan laki-laki 41 persen.

Pandu juga mengatakan jumlah estimasi warga yang terinfeksi yaitu 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sebanyak 10,6 juta orang. Lalu, dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.

"Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala," ucapnya.

Pandu juga menilai kekebalan komunal di Jakarta akan lebih sulit tercapai. Sebab Jakarta merupakan kota terbuka dengan mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Konsekuensinya, semua penduduk yang beraktivitas di Jakarta, baik warga Jakarta maupun pendatang, harus memiliki kekebalan (telah tervaksinasi) yang dapat mengatasi semua varian virus," papar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dikhawatirkan Berubah Jadi Endemi

FOTO: Mobil Vaksinasi COVID-19 Keliling Jemput Bola di RPTRA Bunga Rampai
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling untuk warga Kelurahan Malaka Jaya di RPTRA Bunga Rampai, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksinasi COVID-19 keliling diberikan untuk anak-anak dan dewasa usia 12-59 tahun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Bahkan, Pandu menyebut, tidak menutup kemungkinan pandemi ini berubah menjadi endemi dan diperlukan strategi penanganan secara cepat. Yakni yang signifikan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

"Karena, seperti diketahui, vaksinasi memang dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit dan risiko kematian walaupun tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan," jelas dia.

Survei serologi dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilakukan di 100 kelurahan di 6 wilayah Ibu Kota.


Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19

Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19
Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya