Ingatkan Cinta Tanah Air, Rayuan Pulau Kelapa Berkumandang saat Tahbisan Uskup di Sibolga

Nyanyian "Rayuan Pulau Kelapa" berkumandang di Katedral Santa Theresia Liseux Sibolga, Sumatera Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2021, 20:58 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 20:57 WIB
Nyanyian "Pulau Kelapa" berkumandang di Katedral Santa Theresia Liseux Sibolga, Sumatera Utara.
Nyanyian "Pulau Kelapa" berkumandang di Katedral Santa Theresia Liseux Sibolga, Sumatera Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Nyanyian "Rayuan Pulau Kelapa" berkumandang di Katedral Santa Theresia Liseux Sibolga, Sumatera Utara.

Ajakan menyanyi "Rayuan Pulau Kepala" ini dilakukan oleh Kardinal Ignatius Suharyo saat menjadi Penahbis Utama dalam Tahbisan Episkopal Uskup Terpilih Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo pada 29 Juli 2021.

Dalam khotbahnya, Kardinal pun mengutip beberapa tulisan Uskup Fransiskus yang kemudian dia coba terjemahkan maknanya.

"Muncul semboyan beliau semoga Engkau dipuji ya Tuhan Allahku, pertanyaannya Allah macam apa yang dipuji?," ucap Kardinal.

"Maka fantasi saya adalah Allah yang peduli, ketika manusia berdosa, maka tergerak hatinya karena peduli. Allah yang peduli dengan sesama dan lingkungan hidup," lanjutnya.

Kemudian, kata dia, adanya warna merah dan putih juga menunjukkan Keuskupan Sibolga adalah wilayah NKRI.

"Untuk apa ditulis di sini, kalau bukan untuk mengajak seluruh umat mencintai Tanah Air," ujar dia.

Di akhir khotbahnya, Kardinal kemudian mengajak seluruh peserta pentahbisan menyanyikan lagu "Rayuan Pulau Kepala".

"Mari kita ungkapkan rasa cinta pada Tanah Air dengan menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Apakah boleh apa tidak?" tanya Kardinal.

"Boleh," jawab semua peserta.

Kardinal dan peserta pentahbisanpun bersama-sama menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya