Mengintip Fasilitas Kampung Susun Akuarium di Penjaringan Jakarta Utara

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah meresmikan Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara yang dulu digusur Ahok.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Agu 2021, 10:39 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 10:37 WIB
Wajah Baru Kampung Susun Akuarium
Pekerja saat memasang papan nama Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Para warga Kampung Akuarium nantinya akan secara bertahap menghuni unit mulai bulan ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah meresmikan pembangunan tahap satu Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 17 Agustus 2021.

Kampung Susun Akuarium memiliki sejumlah fasilitas dengan standar seperti rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris membeberkan, air bersih di Kampung Susun Akuarium diperoleh dari pipa sambungan dengan perusahaan air minum (PAM) di sekitar Penjaringan, Jakarta Utara.

"Sementara air kotornya, akan disiapkan instalasi pengolahan air limbah tersendiri. Ini sudah menjadi standar rusun-rusun yang dibangun oleh DKI," ujar Afan seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/8/2021).

Wajah Baru Kampung Susun Akuarium
Petugas PPSU menyiapkan tempat pencuci tangan di Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Kampung Susun Akuarium diharapkan dapat menjadi contoh penataan kampung di Ibu Kota berkonsep Community Action Plan (CAP) yang jauh dari kesan kumuh atau tak bersih. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Desain bangunan vertikal di Kampung Susun Akuarium memiliki lebih banyak akses ruang terbuka bagi komunitas warga untuk membangun kekeluargaan di lantai dasar. Terakhir, hunian lebih banyak ditempatkan di lantai atas dan bisa diakses menggunakan tangga.

Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Dharma Diani mengatakan, nantinya penempatan warga di Kampung Susun Akuarium akan disesuaikan berdasarkan usia.

Usia Kepala Keluarga (KK) yang lebih muda ditempatkan di lantai atas, sementara yang lebih tua ditempatkan di bawah.

Selain itu ada juga satu unit hunian yang memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas. "Itu semuanya berdasarkan hasil diskusi musyawarah untuk mufakat," kata Diani.

Bangun Jembatan Agar Warga Tak Terisolasi

Wajah Baru Kampung Susun Akuarium
Warga saat melintas di dekat Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah selesai membangun dua dari lima blok Kampung Susun Akuarium yang rencananya hari ini diresmikan oleh Gubernur Anies Baswedan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya membangun jembatan agar komunitas warga Kampung Akuarium dengan komunitas warga Kampung Luar Batang tetap tersambung.

"Selama ini koneksi antarmereka harus memutar jalan yang lebih jauh," kata Anies.

Dengan jembatan itu, Anies bermaksud memberi perhatian kepada warga agar tidak terisolasi dari lingkungan sekitarnya.

"Jembatan ini adalah salah satu aspirasi masyarakat sini. Jangan sampai Kampung Akuarium ini terisolasi dari perkampungan lain yang ada di kanan dan kirinya," ujar Anies.

Selain itu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sarjoko mengatakan, terdapat pula satu ruangan berisi galeri sebagai ruang pameran cagar budaya, serta tiga kios usaha untuk warga Kampung Akuarium.

"Kami akan memperhatikan terkait kemampuan ataupun potensi ekonomi yang akan bisa dikembangkan warga di Kampung Akuarium ini," ujar Sarjoko.

Hanya untuk Warga Terdampak Penggusuran Era Ahok

Wajah Baru Kampung Susun Akuarium
Pekerja saat membersihkan di salah satu unit Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Kampung Susun Akuarium diharapkan dapat menjadi contoh penataan kampung di Ibu Kota berkonsep Community Action Plan (CAP) yang jauh dari kesan kumuh atau tak bersih. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Adapun syarat menempati Kampung Susun Akuarium adalah warga terkena dampak penggusuran di zaman pemerintahan Basuki Tjajaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Koperasi ABM memiliki semua data aset kerugian warga sehingga bukti bukti yang dimiliki itu yang diserahkan kepada pusat rumah dan agraria untuk dikaji sebagai persyaratan.

"Warga yang pindah ke rusun saat penggusuran, setelah nego dan diskusi, mereka juga bagian dari selter juga rusun. Jadi, kami tunggu proses pembangunan selesai, Insyaallah mereka akan kembali kemari," kata Diani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya