Atasi Masalah Pengangguran, Pemprov Jakarta Ajak 260 Warganya Ikut Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan kerja berbasis kompetensi kepada 260 orang melalui program Mobile Training Unit (MTU) dalam rangka mendorong masyarakat mengembangkan keterampilan agar bisa ditarik sejumlah perusahaan, maupun dapat membuka usaha sendiri.

oleh Putu Merta Surya Putra Diperbarui 23 Apr 2025, 03:03 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 03:03 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno.
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno. (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan kerja berbasis kompetensi kepada 260 orang melalui program Mobile Training Unit (MTU) dalam rangka mendorong masyarakat mengembangkan keterampilan agar bisa ditarik sejumlah perusahaan, maupun dapat membuka usaha sendiri.

"Kami akan memulai MTU angkatan kedua dengan jumlah peserta sebanyak 260 orang. Saya berharap pelatihan ini dapat membuka kesempatan bagi para peserta untuk membangun usaha mandiri ataupun bekerja di berbagai perusahaan," kata dia di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Seperti dilansir dari Antara, Rano Karno menegaskan, program MTU ini bisa meningkatkan kompetensi masyarakat Jakarta. Selain itu, MTU juga diharapkan menjadi solusi untuk pelatihan kerja yang fleksibel dan cepat, serta bisa menjangkau ke masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan.

Nantinya, diharapkan pihak kelurahan dapat mendata setiap warga yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mengikuti MTU ini. 

Adapun, pada angkatan pertama, Pemprov Jakarta melibatkan 400 peserta dalam program MTU ini. Mereka mengikuti berbagai jenis pelatihan yang dilaksanakan mulai 3 Februari hingga 16 April 2025 di 28 kelurahan.

Pelatihan ini digelar sebagai respons terhadap tingginya tingkat pengangguran terbuka di Jakarta, terutama di kalangan usia produktif.

Program yang ditawarkan mulai dari pelatihan las, tata rias, teknik komputer, teknik pendingin, tata boga, desain grafis, dan jaringan komputer.

Sebagai gambarannya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta mencapai 6,21 persen, atau sekitar 338 ribu orang belum memiliki pekerjaan.

 

"Program ini juga merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan serta hasil pemetaan wilayah," jelas Rano Karno.

Hanya untuk Warga Jakarta

Rano Karno menegaskan, MTU ini  hanya untuk warga ber-KTP DKI Jakarta, bukan untuk pendatang.

"Persyaratan utama pasti harus KTP DKI. Prioritas itu," kata dia.

Nantinya, pihak kelurahan mendata warga yang belum atau tak punya pekerjaan untuk mengikuti MTU. Dengan begitu, MTU dirancang untuk menjadikan setiap kelurahan sebagai pusat pengembangan keterampilan kerja.

"Inilah saatnya kita menjemput bola, memberikan kesempatan kelurahan-kelurahan untuk bisa menciptakan pelatihan-pelatihan bekerja untuk nanti bersaing di dunia pekerjaan," jelas dia.

Politikus PDIP ini menyadari, pelatihan kerja ini juga diminati warga di luar Jakarta. Namun sementara ini, kata Rano Karno, program itu hanya diperuntukkan untuk masyarakat Jakarta.

"Ternyata banyak informasi juga, banyak juga yang mau. Tentu kami memprioritaskan dengan masyarakat yang ber-KTP Jakarta dulu. Itu sementara," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya