Wagub DKI Sebut Akan Segera Umumkan Tarif Tes PCR Baru di Jakarta

Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan tarif tes PCR Covid-19 di Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Agu 2021, 01:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 01:01 WIB
FOTO: Tarif Batas Atas Tes PCR
Petugas kesehatan melakukan swab test PCR pada warga di Laboratoriun GSI Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (18/8/2021). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan resmi menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan tarif tes PCR Covid-19 di Jakarta.

Adapun ini menjalankan sebagaimana arahan batas harga tertinggi dari Kementerian Kesehatan.

"Dalam waktu tidak terlalu lama lagi akan keluar (surat edaran Dinkes soal harga PCR). Tentu disesuaikan dengan laboratorium yang ada," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu 18/8/2021).

Seperti dilansir dari Antara, Politikus Gerindra itu menyebut harga tes PCR Indonesia terlebih di Jakarta dinilainya sudah terjangkau.

"Laporan Kementerian Kesehatan, harga kita termasuk termurah setelah Vietnam. Mudah-mudahan terus lebih murah lagi ke depannya," ungkap Riza.

 

Daerah Jalani Aturan

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur batas harga tertinggi tes PCR di Indonesia dan mulai berlaku sejak Selasa (17/8).

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir meminta Dinas Kesehatan di tiap daerah untuk mengawasi jalannya aturan tersebut.

Aturan ini diterbitkan setelah Presiden Joko Widodo meminta Kemenkes untuk menurunkan harga RT PCR dari yang awalnya batas tertingginya Rp900 ribu, menjadi di kisaran Rp450 ribu hingga Rp550 ribu.

Evaluasi pun langsung dilakukan Kemenkes bersama dengan BPKP. Hasilnya, Kemenkes mengumumkan bahwa harga tertinggi RT PCR adalah Rp495 ribu untuk di wilayah Jawa dan Bali serta Rp550 ribu untuk daerah luar Jawa Bali.

Menurut Kadir, penurunan harga tes PCR ini bisa terjadi karena harga sejumlah komponen dalam variabel harga tes juga ikut menurun. Salah satunya harga reagen dan harga barang habis buang yang pada awal pandemi harganya sangat mahal.

Kemenkes akan terus mengevaluasi batasan harga tertinggi tes PCR. Dinamika naik-turunnya harga komponen-komponen itu akan terus dipantau dan akan jadi pertimbangan utama.

"Tak menutup kemungkinan jika saatnya nanti akan ada evaluasi lagi, harganya bisa lebih turun lagi," kata Kadir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya