Liputan6.com, Jakarta Salah satu Langkah penting dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah pengetesan dan pelacakan (testing and tracing) yang dapat memberikan gambaran tingkat penularan atau perkembangan situasi di suatu wilayah tertentu. Untuk menjangkau masyarakat yang luas, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi sangat dibutuhkan untuk bersama-sama mengumpulkan data testing dan tracing, salah satunya dengan kehadiran jaringan laboratorium nasional.
Intibios Lab adalah jaringan nasional laboratorium yang fokus pada tes usap PCR, antigen, dan tes serologi yang bermanfaat dalam penanganan Covid-19. Penguatan jaringan akan membuat laboratorium dan pengetesan hadir lebih dekat ke masyarakat dan memudahkan masyarakat melakukan tes.
Manfaat dari tes tidak hanya dirasakan pada orang yang melakukan tes, tapi agregasi data hasil tes sangat dibutuhkan untuk mengambil keputusan penanganan Covid-19 di daerah tertentu, hingga ke tingkat nasional.
Advertisement
"Kami dukung kehadiran Intbios Lab di Kota Bogor. Ini menjawab kebutuhan masyarakat, di mana laboratorium sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami yakin, di tangan Pak Enggar dan Pak Rio, Intibios akan terus berkembang, dan kami dari Pemkot akan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk sama-sama berjuang agar angka kasus Covid-19 terus turun," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya dalam acara peresmian serentak delapan unit layanan di delapan kota di seluruh Indonesia yang dipusatkan di Bogor hari ini, Rabu (1/9/2021).
Layanan tes di Intibios Lab dapat dilakukan konsumen secara walk in (konsumen datang ke gedung laboratorium) maupun drive thru (konsumen tetap berada di kendaraan roda empatnya). Unit-unit yang diresmikan hari ini ada di Cilegon, Banyuwangi, Bogor, drive thru (DT) Cibubur, DT Depok, DT Asia Afrika (Bandung), DT Solo Baru, dan DT Sam Poo Kong (Semarang). Dengan peresmian serentak ini, Intibios Lab telah hadir di 33 titik layanan yang mencakup Lampung dan seluruh provinsi di Pulau Jawa, dan Bali.
Intibios Lab adalah buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO).
Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan mantan Menteri Perdagangan RI 2016-2019 bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya.
"Misi kita adalah memberikan layanan kesehatan atas dasar kemanusiaan, dan karena itu harga harus terjangkau. Kita juga bergerak cepat untuk hadir di banyak titik di seluruh Indonesia. Kita berpacu dengan waktu dan salah satu yang bisa membantu kita memenangkan perlombaan dengan waktu adalah data. Karena itu, selain ingin menyediakan layanan tes kepada masyarakat, kami juga ingin membantu pemerintah dalam menyediakan data." ujar Enggartiasto Lukita, penggagas Intibios Lab.
Layanan Kesehatan yang Terjangkau
Sementara itu, Direktur Utama Intibios Lab, Rio Abdurrachman mengatakan, sejak awal Intibios selalu berusaha dekat dengan masyarakat. Misinya adalah menjadi solusi dari kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang terjangkau dan sekaligus solusi dari kebutuhan pemerintah dalam data tracing.
"Kami ingin masyarakat merasa mudah dan tidak mengalami hambatan dalam melakukan tes. Satu orang melakukan tes, informasinya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tapi bagi masyarakat dan pemerintah. Bayangkan akumulasi data ketika ada banyak laboratorium menyediakan tes usap kepada masyarakat," pungkas Rio.
Advertisement