60 Hari Tanpa Hujan, Sejumlah Wilayah di Wonogiri Alami Kekeringan Ekstrem

Sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri yang mengalami kekeringan ekstrem meliputi Wuryantoro, Giriwoyo, Purwantoro, Kismantoro, Eromoko, Plumbon, Slogohimo, Bulukerto dan Puhpelem.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 12 Sep 2021, 02:14 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2021, 02:14 WIB
FOTO: Petani Desa Sukaringin Alami Gagal Panen
Kondisi sawah yang mengalami gagal panen di Desa Sukaringin, Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Menurut petani, musim kemarau membuat sawah kekeringan dan gagal panen yang sudah berlangsung selama delapan bulan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan ekstrem.

"Wilayah yang masuk kriteria kekeringan ekstrem mengalami hari tanpa hujan di atas 60 hari," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko di Semarang, Sabtu (11/9/2021), seperti dikutip dari Antara.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Wonogiri yang mengalami kekeringan ekstrem meliputi Wuryantoro, Giriwoyo, Purwantoro, Kismantoro, Eromoko, Plumbon, Slogohimo, Bulukerto dan Puhpelem.

Pada dasarian I September 2021 ini, kata dia, sebagian besar wilayah Jawa Tengah berada dalam kondisi dengan curah hujan kategori ringan.

Masuki Musim Hujan

Sebelumnya diberitakan, BMKG memprakirakan wilayah Jawa Tengah secara umum akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2021.

Adapun durasi musim hujan, diprakirakan akan berlangsung sekitar 5 hingga 9 bulan.

Musim hujan paling awal diprakirakan terjadi pada akhir September. Sementara puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya