1.152 Guru dan 2.478 Siswa di Jabar Terinfeksi Covid-19 selama PTM Terbatas

Gelaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Jawa Barat memicu munculnya klaster Covid-19. Ribuan warga sekolah di Jawa Barat dilaporkan terinfeksi Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 23 Sep 2021, 11:49 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 10:58 WIB
Uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama
Suasana hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Jawa Barat memicu munculnya klaster Covid-19. Ribuan warga sekolah di Jawa Barat dilaporkan terinfeksi Covid-19.

Survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap sekolah yang menggelar PTM terbatas menunjukan 1.152 guru dan tenaga kependidikan serta 2.478 siswa di Jawa Barat terinfeksi Covid-19 selama gelaran PTM terbatas. Data itu dipublikasikan pada laman https://sekolah.data. kemdikbud.go.id/, Kamis, 23 September 2021.

Dari sumber yang sama, selama pelaksanaan PTM terbatas terdapat 149 sekolah di Jawa Barat yang menjadi klaster Covid-19. Persentase klaster Covid-19 paling tinggi didapati pada jenjang Sekolah Menangah Pertama (SMA), yakni sebanyak 4,66 persen atau 16 sekolah dari 343 sekolah.

Di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 29 sekolah atau 1,89 persen. Kemudian di jenjang Sekolah Dasar (SD) ada 61 sekolah atau 2,14 persen.

 

Tingkat SMP dan SMK

Sementara klaster pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 24 sekolah atau setara 2,15 persen.

Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada sembilan sekolah atau 1,72 persen dan Sekolah Luar Biasa (SLB) terdapat dua sekolah atau 2,06 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya