Gempa Pacitan Terasa hingga Yogyakarta, Warga Mengaku Rasakan Guncangan-Guncangan

Syarif, warga Kota Yogyakarta, mengaku panik karena sebagian warga yang melintas di depan pertokoannya berteriak gempa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 15 Okt 2021, 07:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 13:57 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, dirasakan hingga Kota Yogyakarta. Sejumlah warga mengaku merasakan getaran saat sedang menjalani aktivitas. 

Salah seorang warga mengaku gempa yang dirasakan tidak terlalu lama. Namun, dia mengaku panik karena sebagian warga yang melintas depan depan pertokoannya berteriak gempa.

"Orang-orang pada teriak. Tadi sempat mau keluar ruangan juga, tapi getarannya tidak terlalu lama," jelas Syarif saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (13/10/2021). 

Sementara itu, gempa Yogyakarta juga diadukan oleh warganet di jagad Twitter. Akun @emilixlix mengaku merasakan gempa, hingga membuat televisi yang sedang iya saksikan berguncang.

“Jogja gempa ya barusan? tv aku sampai getar,” cuit dia. 

Sementara itu, warganet lainnya mengaku lantai sekolahnya mengalami retak usai gempa terjadi. 

“Gais, jogja gempa tapi aku ga berasa. posisinya aku lagi di toilet, pas balik ke ruang kelas, kok dindingnya sampe retak jal. serem banget,” kata akun @fdhlas. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Ada Potensi Gempa Susulan

Gempa Indonesia
Ilustrasi Gempa

Sementara itu, Kepala Badan Mitigasi Mempa Bumi dan Bencana Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengaku hingga kini pihaknya belum menemukan adanya potensi terjadi gempa susulan yang berpusat di Pacitan. 

“Hingga pukul 12.51 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock ),” kata Daryono.

Dia mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, Selatan Jawa.

“Episenter  terletak pada koordinat 8,87 LS dan 110,97 BT, tepatnya di laut pada jarak 78 km arah Baratdaya Pacitan dengan kedalaman hiposenter 55 km,” kata dia. 


Antisipasi Guncangan

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya