Pemkot Bekasi Akan Perketat Kedatangan Warga Luar Daerah Saat Nataru

Salah satunya dengan membuat titik penyekatan untuk memperketat kedatangan warga dari luar daerah.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 23 Nov 2021, 13:53 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 13:53 WIB
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Disuntik Vaksin Covid-19.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi disuntik vaksin Covid-19. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Bekasi) menyiapkan langkah antisipasi lonjakan warga dari luar daerah saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Hal ini menyusul kebijakan PPKM level 3 yang dikeluarkan Pemerintah Pusat, mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang.

Sejumlah langkah antisipasi yang diambil Pemkot Bekasi, nantinya akan melibatkan pihak TNI dan Polri. Salah satunya dengan membuat titik penyekatan untuk memperketat kedatangan warga dari luar daerah.

"Harusnya pemerintah sudah menetapkan level 3, dimana-mana (penjagaan) ketat, (termasuk) PCR-nya ketat," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau biasa disapa Pepen, Selasa (23/11/2021).

Pemkot Bekasi juga akan menyediakan tempat isolasi bagi warga luar daerah yang masih tetap nekat datang ke Kota Bekasi. Warga yang bersangkutan akan diisolasi hingga dipastikan benar-benar aman.

"Kalau ada yang bandel silakan, nanti kalau ketemu di sini kita isolasi," celetuknya.

Hal ini ditegaskan Pepen untuk mencegah transmisi penyebaran virus. Pemkot Bekasi tak ingin mengambil resiko, mengingat kasus Covid-19 yang sempat meledak pascalibur panjang.

"Bisa kita rasakan kemarin, setiap menit ambulans bolak-balik dan pengukuran menggunakan beko," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Imbau Tak Bepergian

Sebaliknya, Pepen juga mengimbau warganya agar tak bepergian ke luar daerah selama pemberlakuan PPKM level 3. Ia meminta warga untuk mematuhi aturan tersebut untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Boleh jalan-jalan di sini aja. Kalau sudah keluar kemana-mana, besar kemungkinan terjadi lonjakan kasus," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya