Atas Nama Cinta, Suami Serahkan Paru-paru & Ginjal ke Istri

David rela mendonorkan ginjal untuk istrinya. Sebelumnya, 13 tahun lalu, ia menyerahkan sebagian paru-parunya.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Des 2012, 14:09 WIB
Diterbitkan 30 Des 2012, 14:09 WIB
ginjal-isteri121230-b.jpg
Tak ada untaian kata atau hadiah mewah yang bisa menandingi kebesaran cinta seorang pria bernama David Whaymand pada istrinya, Carolyn. Tanpa ragu, ia memberikan salah satu ginjalnya, pada kekasih hatinya yang divonis menderita fibrosis sistik dan harus segera menjalankan transplantasi.

Yang menyentuh, ini bukan pertamanya David memberikan organ vitalnya pada perempuan yang ia nikahi selama 15 tahun itu. Sebelumnya, 13 tahun lalu, ia juga menyerahkan sebagian paru-parunya pada Carolyn. Dua kali menjadi donor hidup, ini adalah kali pertamanya terjadi di dunia.

Dokter dan ahli transplantasi mengatakan, sejauh ini tak ada kasus di dunia, di mana donor hidup menyumbangkan dua organ vitalnya. Sebab, ada risiko tinggi yang mengancam nyawa dalam proses operasi pengambilan organ.

Fakta bahwa penerima dua organ David adalah istrinya sendiri, membuat kasus ini makin luar biasa. Terutama, sangat tidak biasa seorang suami bisa menyumbangkan organnya pada pasangan. Menemukan donor yang tepat untuk transplantasi organ adalah hal yang luar biasa sulit, harus punya banyak kecocokan.

Operasi terakhir dilakukan di Hammersmith Hospital, London Barat pada 12 Desember 2012. Pasangan ini bisa pulang ke rumahnya yang nyaman di  Ingatestone, Essex tepat waktu untuk merayakan Natal.

"Menikah dalam Sakit dan Senang"

Saat ditanya soal pengorbanannya itu, David (39), akuntan JP Morgan dengan mantap mengatakan. "Pernikahan itu berarti bersama dalam sakit dan senang. Saat aku menikahi Carolyne, aku sudah paham konsekuensinya, bahwa ia berpotensi jika transplantasi tak dilakukan," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Minggu (30/12/2012). "Saat dinyatakan aku bisa menjadi donor hidup, aku sama sekali tak ragu."

Carolyn masuk daftar transplantasi ketika David melamarnya pada tahun 1996.

David mengaku rela berkorban, meski nyawanya dan istri jadi taruhan. "Aku tak bisa diam dan melihat Carolyn meninggal."

Saat beberapa tahun kemudian istrinya membutuhkan ginjal, David kembali merelakan organnya itu. Kata dia, operasi pengambilan ginjal ibaratnya sepele dibanding operasi pertama.

Operasi transplantasi paru sebelumnya dilakukan oleh Profesor Sir Magdi Yacoub, salah satu dokter bedah terkemuka di dunia transplantasi. Sebuah tindakan yang kontroversial, karena banyak pasien meninggal di meja operasi.

Carolyn dianggap sebagai salah satu keajaiban medis, sebab, dia adalah satu dari empat empat pasien yang selamat usai menjalani prosedur tersebut di Inggris.

Hanya sekitar 50 persen dari pasien transplantasi paru-paru yang masih hidup setelah sepuluh tahun. Dan Carolyn bertahan hingga 13 tahun. Yang luar biasa, paru-paru Carolyn dengan baik sempurna dan bisa bernafas nyaris sempurna.

Namun, obat-obatan yang keras menekan sistem kekebalan tubuh dan memaksanya untuk menjalani transplantasi ginjal.

Apa yang dilakukan David dirasakan amat berarti bagi istrinya, Carolyn (42). "Suami saya lebih khawatir terhadap penderitaan saya, ketimbang dirinya sendiri."

Sekitar 1.000 orang di Inggris menyerahkan ginjal untuk teman atau orang yang dicintai setiap tahun. Lembaga, Human Tissue Authority akan memutuskan apakah donor hidup cocok dengan pasien.

Para donor harus dalam kondisi sehat dan mengerti benar risikonya, termasuk menjalani proses panjang dan melelahkan fisik. Sementara, masa pemulihan membutuhkan waktu 12 hari.

Kini, setelah mendonorkan dua organ tubuhnya, David menyatakan siap menjadi donor untuk istrinya lagi. Untuk ketiga kalinya. Meski pilihan yang tersisa sangat terbatas.

"Aku tidak akan berpikir dua kali untuk melakukannya lagi, jika diharuskan. Meski yang bisa didonorkan saat ini sebagai donor hidup hanyalah hati."(Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya