Kurikulum SMA 2022 Tidak Ada Lagi Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, kata Anindito, siswa kelas 11 dan 12 diperbolehkan meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Des 2021, 20:21 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 20:21 WIB
KPAI Pantau Pelaksanaan Ujian Nasional SMA
Ilustrasi SMA

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan kurikulum prototipe pada tahun 2022 bersifat opsional. Dia menyebut sekolah dapat menerapkan kurikulum ini untuk pembelajaran.

"Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," kata Anindito kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

Menurut dia, kurikulum prototipe dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Sehingga, para siswa SMA bisa menekuni mata pelajaran sesuai minatnya secara lebih fleksibel.

Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, kata Anindito, siswa kelas 11 dan 12 diperbolehkan meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Bisa Kombinasi

Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil mata pelajaran biologi.

"Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya