Liputan6.com, Jakarta Mantan calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi tengah jadi sorotan usai videonya diduga menghina Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kalimantan. Yang bersangkutan disebutkan telah dilaporkan ke polisi.
Baca Juga
Advertisement
Terkait hal tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkannya.
"Terkait dengan pelaporan terhadap saudara EM terkait pencemaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur," tutur Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).
Menurut dia, laporan itu diterima Polda Kalimantan Timur dengan nomor B/21/1/2022/SPKT/Polda Kaltim tertanggal 24 Januari 2022. Aduan berasal dari gabungan organisasi lintas agama, baik itu GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, hingga Pemuda Katolik.
"Dengan pelapor saudara STR berasal dari Persatuan Pemuda Dayak dan Pemuda Lintas Agama," kata Ahmad.
Â
Diprotes Tokoh Adat
Sebelumnya, tokoh masyarakat Melayu Kalimantan Barat yang berasal dari Kabupaten Sanggau, Edy Setiawan, angkat bicara soal pernyataan Edy Mulyadi tersebut.
"Ini secara gamblang dan menyatakan bahwa perilaku rasisme dan melecehkan bangsa sendiri masih saja terjadi sampai hari ini," kata dia.
Dia pun angkat bicara terkait hal ini seraya mengingatkan, negara harus bertindak tegas akan perilaku semacam ini. Pasalnya, hal tersebut bisa mengakibatkan perpecahan yang menjurus pada kesewenangan sosial. "Ini jelas mencederai prinsip kebinekaan yang kita rajut bersama," kata Setiawan.
Dia juga mengecam dan menuntut permintaan maaf dari Edy Mulyadi dan rekan-rekan yang ada dalam video tersebut untuk meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan atas ucapan yang terlontar.
"Sebelum ini menjadi polemik yang berkepanjangan, mendesak aparat untuk segera bertindak sebelum semuanya terlambat," kata Setiawan.
Sementara, tokoh muda Kalimantan Barat yang juga mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Lidya Natalia Sartono, meminta agar Edy bisa menjaga lisannya.
"Kepada Bapak Edi Mulyadi, tolong tertib mulutnya, jika ingin mengkritisi, jangan rasis apalagi ini bentuk penghinaan. Perlu diketahui Kalimantan merupakan tanah yg masih dijaga setengah mati oleh masyarakat adatnya, menjaga hutan dan dengan segala isinya dan warisan para leluhur penduduk setempat. Jadi hati-hati kalau bicara tentang Kalimantan, Apalagi ini sudah bentuk penghinaan," kata dia.
Lidya juga menuturkan, sumbangsih Kalimantan untuk pembangunan negeri ini sangat melimpah.
"Ada triliunan ton SDA Kalimantan yang terangkat dari perut Tanah Borneo untuk kepentingan Republik ini. Jadi tolong kepada Edy Mulyadi maupun pihak-pihak yang berbuat gaduh, tolong jaga sikap jaga mulut," kata dia.
Advertisement