Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, minat warga Jakarta untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga cukup kecil.
Dia menuturkan, animo penerima vaksin Covid-19 ini tidak lebih baik dibandingkan dosis pertama dan kedua.
Advertisement
Baca Juga
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer, vaksin dosis 1 dan 2," kata Widya di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Dia beralasan, minimnya animo warga Jakarta untuk menerima vaksin booster karena warga cenderung memilih vaksin merek tertentu.
Padahal, kata Widya, stok vaksin di Jakarta merupakan distribusi langsung dari Kementerian Kesehatan. Sehingga, menurutnya tidak ada kapasitas Pemprov DKI menentukan stok merek vaksin tertentu.
Ia pun meminta agar warga tidak memilih-milih merek vaksin tertentu, dan segera mendatangi sentra vaksin untuk mendapatkan dosis ketiga.
"Ada warga yang memilih jenis vaksin tertentu. Kami kan vaksinnya mendapatkan dari Kemenkes, dan semua vaksin yang beredar sudah sudah direkomendasikan aman. Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin," imbaunya.
Tetap Unggul
Widya kemudian merujuk laporan Ministerio de Salud, Chile, 2021, bahwa manfaat AstraZeneca lebih unggul dibandingkan Pfizer.
Dalam laporan itu, kata Widya, booster menggunakan vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala apabila terpapar Covid-19 sebanyak 93 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 90 persen. Selain itu, booster menggunakan vaksin AstraZeneca juga efektif mencegah rawat inap apabila terpapar Covid-19 sebesar 96 persen, sedangkan vaksin Pfizer sebesar 87 persen.
"Untuk itu, bagi seluruh masyarakat Jakarta, mari manfaatkan kesempatan dan ketersediaan vaksin saat ini di fasilitas-fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah. Ayo vaksin, lindungi diri dan sekitar," ajaknya.
Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com
Advertisement