Resmikan Milenial Smartren Ramadan, Wagub Jabar Tekankan Soal Pendidikan Ukhrawi

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka Milenial Smartren atau Smart Pesantren Ramadan 1443 H yang diikuti siswa siswi SMA, SMK, SLB dan MA se-Jawa Barat.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 09 Apr 2022, 16:32 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2022, 16:32 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka Milenial Smartren atau Smart Pesantren Ramadan 1443 H yang diikuti siswa siswi SMA, SMK, SLB dan MA se-Jawa Barat.

Liputan6.com, Bandung Program Milenial Smartren atau Smart Pesantren Ramadan 1443 H yang diikuti siswa siswi SMA, SMK, SLB dan MA se- Jawa Barat telah resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Pak Uu, sapaan Wagub Jabar, menyampaikan bahwa dalam pembangunan di Jawa Barat, generasi muda mempunyai peran yang sangat penting dalam memanfaatkan bonus demografi. Pasalnya, banyak program pemerintah yang membutuhkan peran serta generasi muda melalui inovasi dan kreativitasnya.

"Oleh karena itu sebagai anak muda harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era globalisasi. Dengan berbagai persiapan berupa mental, spiritual, kemampuan dan keahlian," ujar Uu Ruzhanul Ulum secara virtual SMA Negeri 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (8/4/2022).

Namun, kata Pak Uu, dalam mencetak generasi muda yang berkualitas juga harus disertai dengan keimanan dan ketaqwaan. Sehingga adanya keseimbangan antara ilmu duniawi dan ukhrowi, maka Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat program Milenial Smartren Ramadan yang telah berjalan empat tahun hingga kini.

"Diharapkan Smartren Ramadan ini mampu memberikan pendidikan yang bersifat ukhrawi pada anak-anak didik. Baik itu ilmu yang bersifat tauhid maupun fiqih," kata Pak Uu.

Pak Uu mengingatkan arti penting pengajaran akidah dan amaliah dari kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk anak didik yang mengikuti Smartren Ramadan tahun ini. Serta selama berlangsung kegiatan ini pada wali kelas harus mampu mengawasi anak didik agar kegiatan ini bisa sukses melebihi tahun kemarin.

“Mohon ada tes untuk evaluasi pada siswa yang sudah diajarkan selama dua minggu. Sehingga kami bisa melihat berhasil tidaknya pendidikan ukhrawi yang menjadikan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya bagi anak muda dalam rangka Juara Lahir Batin,” tuturnya.

“Siswa siswi pun saya harap ikuti kegiatan ini dengan semangat, seperti halnya kegiatan di sekolah. Setiap pagi datang untuk masuk kelas,” pungkas Pak Uu.

Kegiatan Berlangsung Selama Dua Minggu

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Milenial Smartren atau Smart Pesantren Ramadan 1443 H dari SMA Negeri 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (8/4/2022).

Kepala Bidang Pendidikan Khusus Latihan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Deden Saeful Hidayat melaporkan, kegiatan Smartren Ramadan 1443 H akan diikuti para siswa selama dua minggu. Disdik Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa program untuk mengisi pendidikan agama selama kegiatan ini berlangsung.

Di antaranya Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam) setiap minggu dilaksanakan dengan menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Kapolda, Kejati.

Kemudian penulisan mushaf Alquran, lalu Bubos (Buka Bersama On The Screen), Rantang Pramuka berupa kegiatan berbagi siswa dan masyarakat sekitar.

Rantang Cinta Sukses Kumpulkan Rp1 Miliar

Rantang Cinta berupa kegiatan berbagi ASN dengan masyarakat sekitar. Kajian Islam di sekolah melibatkan tokoh agama di daerah masing-masing yang dikolaborasikan dengan ikatan remaja masjid di sekolah.

“Yang terakhir adalah kegiatan baru yang kita luncurkan yang bernama Imam (Infaq Massal Aktualisasi Masagi). Berupa pembiasaan infaq secara rutin dari siswa, yang selanjutnya diberikan pula oleh siswa namun dicatat oleh sekolah,” ujarnya.

Deden melaporkan kurun 5 – 8 April 2022 sudah terkumpul sebesar Rp1.010.674.524.

"Luar biasa anak-anak kita dengan pendidikan karakter yang kita ajarkan ternyata mereka memiliki kebiasaan infak yang luar biasa,” kata Deden.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya