Rani Mauliani Resmi Gantikan M Taufik Sebagai Pimpinan DPRD DKI Jakarta

Taufik menyebut pergantian pimpinan DPRD DKI sebagai hal yang biasa. Tidak ada alasan yang istimewa.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2022, 13:33 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 13:32 WIB
Rapat Paripurna Penetapan Pimpinan DPRD DKI
Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik.

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Gerindra DKI Jakarta mengganti pimpinannya DPRD DKI Jakarta. M Taufik resmi digantikan oleh Rani Mauliani sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk melakukan pergantian pimpinan DPRD DKI Jakarta pada Selasa (26/4/2022).

"Kita umumkan pemberhentian dan penggantian Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra saya digantikan oleh junior saya Rani M," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Selasa (26/4/2022).

Taufik menyebut pergantian pimpinan DPRD DKI sebagai hal yang biasa. Tidak ada alasan yang istimewa.

"Normal aja di Gerindra itu penggantian biasa biasa aja. Jadi nggak ada yang istimewa," katanya.

Selain itu, Taufik juga belum tahu akan ditempatkan di komisi mana setelah tidak lagi menjadi pimpinan. Semua tergantung ketua fraksi.

"Belum tau nanti tergantung Ketua Fraksi," katanya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik disebut akan memimpin rapat paripurna dengan agenda pergantian dirinya dari kursinya sekarang. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Pras, sapaan akrab Prasetio, bercerita, sebelum menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus), Pras menghubungi Taufik melalui sambungan telepon.

Kepada Pras, Taufik meminta dirinya yang akan memimpin rapat paripurna. Permintaan itu disetujui oleh Pras.

"Sebelum ini sudah saya telepon Pak Taufik bahwa enggak ada masalah, tapi dia dikhususkan sendiri untuk diparipurnakan pergantian itu," kata Pras di Gedung DPRD DKI, Selasa (19/4/2022).

 

 

 

Apresiasi Kader Gerindra

Politikus PDIP itu mengapresiasi sikap kader Gerindra tersebut yang akan memimpin rapat yang intinya menanyakan pendapat anggota DPRD setuju tidaknya Taufik diganti dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tata tertib DPRD, keputusan rapat paripurna DPRD DKI akan berlaku jika 50+1 anggota DPRD hadir.

"Apakah disetujui untuk pergantian pimpinan dewan, yang penting kuorum dulu 50+1," ujarnya.

Jika rapat paripurna kuorum, dan menyetujui pergantian Wakil Ketua DPRD, maka langkah selanjutnya adalah surat hasil paripurna dikirim ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri.

Surat jawaban akan kembali dikirim oleh Kementerian Dalam Negeri, hingga bermuara di DPRD. Selama proses pergantian berlangsung, Pras memastikan bahwa Mohammad Taufik masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD.

"De facto sudah, tapi pegang palu untuk memimpin belum, masih Pak Taufik" pungkasnya.

Pastikan Tetap di Gerindra

Ketua DPD Gerindra Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan Mohammad Taufik tetap berada di Partai Gerindra, dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Penasihat.

"Beliau saat ini sebagai ketua dewan penasehat DPP, dan tetap berada di Partai Gerindra bersama kami dan membantu saya agar partai Gerindra Jakarta bisa lebih baik lagi," kata dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/3/2022).

Meski demikian, pria yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta ini enggan berkomentar lebih jauh perihal pergantian Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik oleh Rani Mauliani. Menurutnya, keputusan merotasi sebuah jabatan di legislatif merupakan keputusan dewan pengurus pusat (DPP).

Di luar dari keputusan DPP, Riza mengapresiasi kinerja M Taufik selama bernaung di Gerindra.

"Pak taufik sudah sejak partai berdiri membantu partai Gerindra apabila partai Gerindra mendapatkan kursi, sekarang 19 dan ranking 2 di DKI Jakarta. Alhamdulilah sudah 2 kali memenangkan Pilkada Jokowi-Ahok dan Anies-Sandi, tentu besar peran dan jasa Pak Taufik," kata Riza.

Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai pencopotan politisi Gerindra Mohamad Taufik dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, berpotensi merugikan partai berlambang kepala burung Garuda itu. Terlebih, kata Ujang, M Taufik juga kini diisukan akan pindah partai.

"Sedikit banyak hal itu akan berdampak bagi Gerindra. Tentu Gerindra DKI rugi kehilangan M Taufik, tapi itulah politik selalu banyak kejutan dan selalu dinamis," kata Ujang seperti dilansir Antara.

 

Bawa Kejayaan Gerindra

Hal tersebut, lanjut Ujang, dikarenakan Taufik bisa disebut telah membawa kejayaan bagi Gerindra DKI Jakarta terutama pada pemilu 2012 dan 2017 lalu, sehingga jika akhirnya Taufik pergi dari Gerindra, partai tersebut akan berpotensi kehilangan kantong-kantong suara yang selama ini telah dibangun oleh Taufik dan kelompoknya.

Terlebih, Taufik juga diketahui sangat aktif di sejumlah organisasi, seperti di PWNU DKI Jakarta (Bendahara), lalu di Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Jaya (Ketua Umum periode 2022-2027).

Dengan melihat hal tersebut, Ujang menilai pencopotan Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, sangat dimungkinkan akan lebih besar membuat dia keluar dari Partai Gerindra, terlebih Partai Nasional Demokrat (NasDem) cukup berambisi meminang Taufik.

"Ada info dia ke PKB dan ada yang sebutkan juga ke NasDem. Kita lihat saja, mana yang menjadi pelabuhan M Taufik, karena hanya waktu yang akan bisa menjawab,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ujang juga mengaku sempat mendengar ketidaknyamanan Taufik di Gerindra sejak 2020 lalu, ketika jabatannya sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta digantikan Ahmad Riza Patria yang juga menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya mendengar ketidaknyamanan M Taufik itu terjadi ketika Ariza jadi Wakil Gubernur dan jadi Ketua DPD Gerindra DKI, serta penyebab lainnya mungkin karena M Taufik dukung Anies Baswedan (Pilpres 2024). Mungkin karena tidak nyaman itu dia akan pindah, jika tidak mau pindah partai, Gerindra tidak akan mencopot M Taufik dari Wakil Ketua DPRD," ujarnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya