Liputan6.com, Jakarta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi, sekitar 150 ribu pendatang baru akan tiba di Jakarta usai libur lebaran.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awalludin, memastikan tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang baru ke Jakarta.
Menurutnya, Jakarta adalah kota yang terbuka bagi siapa saja, baik mereka yang ingin mencoba peruntungan atau sekadar berlibur.
Advertisement
"Tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang, karena Jakarta milik semua, milik seluruh warga negara Indonesia. Siapa aja bisa bekerja di Jakarta,” ungkap Budi, Rabu (4/5/2022).
Budi menjelaskan, berdasarkan data pelayanan dokumen kependudukan, grafik pendatang baru ke Jakarta menurun dua tahun belakangan, berbeda dengan 2018 dan 2019. Penurunan jumlah pendatang baru pada 2020 dan 2021, karena kondisi pandemi COVID-19 dan kebijakan pembatasan sosial atau kegiatan masyarakat.
Budi menilai, jumlah pendatang baru ke Jakarta akan sama dengan tahun 2019 dan diprediksi melonjak saat arus balik mudik Lebaran.
"Kami perkirakan bulan Mei ini terjadi lonjakan, menjadi 20.000 sampai 50.000 pendatang baru di Jakarta,” ungkap Budi, seperti dilansir dari beritajakarta.id
Budi meminta para pendatang baru agar melapor diri ke pengurus RT/RW setempat atau loket pelayanan Dukcapil di kantor kelurahan, maupun kecamatan setibanya di Jakarta.
Budi memastikan, Dinas Dukcapil DKI Jakarta telah memiliki aplikasi Data Warga khusus untuk pendataan pendatang baru tersebut.
"Kami siapkan aplikasi Data Warga bagi pendatang baru yang datang ke Jakarta. Pendatang bisa melapor ke pengurus RT dan RT akan menginput dalam aplikasi Data Warga. Atau bisa datang ke loket-loket pelayanan kami di kelurahan atau kecamatan, selain itu kami juga akan melakukan pelayanan jemput bola ke RW-RW di kelurahan,” tandas Budi.
Berikut jumlah pendatang baru ke Jakarta dalam kurun empat tahun terakhir :
Tahun 2021 = 138.740 orang
Tahun 2020 = 113.814orang
Tahun 2019 = 169.778 orang
Tahun 2018 = 151.017 orang
Lapor ke RT/RW
Sementara itu, Polda Metro Jaya meminta warga Jakarta untuk segera melaporkan kepada pihak RT maupun RW hingga aparat keamanan jika ingin melakukan mudik Lebaran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, ini dilakukan agar tetap aman selama rumah ditinggal pergi oleh pemiliknya ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
"Untuk rumah-rumah ditinggalkan pemudik kami telah imbau Kapolsek, Babinkantibmas bekerjasama dengan Babinsa. Kemudian Pemda, Satpol PP kita mengimbau masyarakat yang tinggalkan rumah apabila tidak ada orang lain atau keluarga ini bisa titipkan atau beritahu kepada pihak Kelurahan, RT, RW setempat termasuk dari kepolisian polsek-polsek juga," kata dia kepada wartawan, Senin 25 April 2022.
Menurut Zulpan, jika nanti sudah dilaporkan akan didata dan bisa dipantau untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
"Akan didata rumah kosong yang ditinggalkan masyarakat mudik ke kampung halaman. Sehingga rumah yang ditinggalkan jadi data kita untuk dipantau agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan," sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bisa menaruh sepeda motor yang ditinggalkan mudik untuk dititipkan ke kantor polisi terdekat jika tak ada pihak yang ikut memantau atau mengawasi rumah selama ditinggal pergi untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.
"Termasuk apabila ada barang berharga dan benda bergerak lain seperti motor, mobil yang tidak dibawa mudik dan tidak aman di rumah, bisa dititip ke kantor polisi terdekat," jelas Zulpan.
"Sehingga akan kami lakukan penjagaan dan pengamanan. Setelah mudik, barang-barang itu bisa diambil masyarakat dengan baik," tutupnya.
Advertisement