Banyak Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa di Gudang, Jokowi Minta Vaksinasi Booster Digenjot

Dia menyampaikan bahwa sebagian besar vaksin kedaluwarsa itu merupakan vaksin Covid-19 hibah, yang diterima Indonesia dari negara maju.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Mei 2022, 14:12 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2022, 14:12 WIB
Jokowi Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah di Pasar Minggu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat membagian sertifikat tanah di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Jokowi menyebut tahun 2017 pemerintah sudah menerbitkan 5 juta sertifikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar program vaksinasi Covid-19 booster atau penguat semakin digenjot. Pasalnya, banyak vaksin yang sudah melewati expired date atau kedaluwarsa dan memenuhi gudang penyimpanan.

"Arahan Bapak Presiden juga sekaligus untuk mempercepat stok vaksin yang banyak yang ada di daerah-daerah sekarang itu, segera menerapkan booster," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Dia menyampaikan bahwa sebagian besar vaksin kedaluwarsa itu merupakan vaksin Covid-19 hibah, yang diterima Indonesia dari negara maju. Total ada 130 juta vaksin hibah yang diterima hingga April 2022, dan akan tiba lagi sekitar 50 juta hingga akhir tahun.

Budi menuturkan bahwa vaksin hibah umumnya memang memiliki tenggat kedaluwarsa yang cepat yakni, 1 sampai 3 bulan. Untuk itu, Jokowi ingin penyuntikkan vaksinasi booster diperbanyak agar vaksin Covid-19 yang di gudang penyimpanan tidak kedaluwarsa.

"Bapak Presiden juga bisa memberikan arahan akan cukup banyak vaksin yang masih datang sekitar 71 juta lagi sampe akhir tahun agar boosternya diperbanyak," ucapnya.

Budi menyebut, capaian vaksinasi dosis kedua sudah menembus 65 persen dari target seluruh populasi. Sementara itu, capaian vaksinasi booster hingga kini baru 25 persen.

Padahal, kata dia, data sero survei menunjukkan bahwa vaksinasi booster dapat meningkatkan kekebalan antibodi masyarakat. Sehingga, akan sangat melindungi masyarakat apabila menerima vaksinasi booster.

"Booster itu meningkatkan kekebalan tubuh kita, meningkatkan kekuatan antibodi kita, atau menguatkan kadar antibodi kita itu berlipat-lipat kali," kata Budi Gunadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Boleh Lengah

Vaksinasi Booster Lansia di GOR Ciracas
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada warga di Gor Ciracas, Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Vaksin booster diberikan kepada warga lanjut usia dan masyarakat berisiko tinggi tertular Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan booster (penguat), meski saat ini kondisi pandemi sudah melandai. Menurut dia, kondisi pandemi Covid-19 yang melandai tak boleh membuat masyarakat lengah.

Jokowi mengatakan, saat ini aktivitas serta ekonomi masyarakat sudah kembali normal dan bergerak kembali. Hal ini, kata dia, berkat keberhasilan semua masyarakat dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik.

"Namun, ingat kita semua tidak boleh lengah. Momentum pemulihan ini harus kita jaga," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/5/2022).

"Untuk itu, saya meminta masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap 2 dosis ditambah vaksinasi booster untuk cegah penularan," tambahnya.


Infografis

Infografis 4 Vaksin Covid-19 Sudah Bersertifikat Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Vaksin Covid-19 Sudah Bersertifikat Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya