Liputan6.com, Jakarta Sejumlah korban luka akibat kecelakaan truk tangki Pertamina, masih menjalani perawatan di RS Permata Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dari enam korban yang dirawat, satu orang diantaranya meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat satu korban berusia balita yang kini sudah dipulangkan. Sementara empat orang korban kecelakaan lainnya menjalani perawatan intensif akibat mendapat luka serius.
Dua pasien disebut harus menjalani observasi ketat di ruang High Care Unit (HCU) karena mengalami patah tulang iga dan luka di bagian wajah.
"Dari keempat pasien ini, dua pasien kita pindahkan ke ruang High Care Unit karena perlu observasi yang lebih ketat," kata spesialis anastesi RS Permata Cibubur, dr Imam, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, ada dua pasien yang kondisinya sudah dinyatakan stabil dan siap untuk dipulangkan.
"Dua pasien yang ada di ruangan kondisinya sudah stabil, dan rencananya satu pasien kita pulangkan," ujar dr Imam.
Para korban selamat juga masih dimintai keterangannya oleh petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang mendatangi RS Permata.
Hal ini guna melengkapi data yang dibutuhkan dalam penyelidikan kecelakaan truk tangki Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Senin 18 Juli 2022.
Klaim Pertamina
Sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengklaim, pihaknya rutin melakukan pengecekan secara berkala ke semua truk tangki bahan bakar minyak (BBM). Pihak Pertamina Patra Niaga akan mengevaluasi terkait kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Cibubur, Jawa Barat.
Setidaknya sebanyak sepuluh orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka akibat kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Transyogi Cibubur, Jawa barat pada Senin 18 Juli 2022 sekira pukul 15.30 WIB.
"Tentunya kami melakukan pemeriksaan secara rutin untuk kendaraan-kendaraan kami sebelum melakukan operasional," ujar Irto saat berada di rumah duka anggota TNI AL, Senin (19/7/2022).
Irto juga mengaku, memiliki data terakit rutinitas pengecekan kendaraan operasional dan juga truk BMM tersebut.
"Kita lihat datanya ya, tapi prinsipnya itu sudah dilakukan pengecekan secara berkala juga," imbunya.
Advertisement
Tetap Taat
Meskipun begitu, Irto akan tetap koperatif terhadap proses penegakan hukum.
Selain itu, menyerahkan hasil investigasi sepenuhnya pada pihak kepolisian dan juga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Prinsipnya kami akan mendukung proses investigasi oleh pihak kepolisian. Termasuk KNKT saat ini juga sedang melakukan investigasi kita tunggu," ujarnya.