Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan tragis yang melibatkan antara sopir truk dengan 12 kendaraan di Cibubur berakhir memilukan. Sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam tragedi tersebut. Di antaranya pasutri anggota TNI, Prajurit TNI AL Peltu Suparno (51) dan istri, Priyastini (50).
Kepergian mereka menyisakan pilu bagi putra semata wayangnya, Aprino Bagus Sadewo (22), atau kerap yang dipanggil Bagus. Ia kini tengah duduk dibangku kuliah semester terakhir Universitas Gunadarma Depok, Fakultas Teknik Mesin.
Bagus menceritakan detik-detik kabar menyedihkan itu ia terima. Sore itu, ia sedang di rumah menunggu kepulangan kedua orangtuanya dari kantor.
Advertisement
"Biasa, nunggu ayah ibu sambil nonton tv atau maen handphone," jelas dia dengan tegar kepada Merdeka.com, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga
Ia juga mengaku, tidak mendapat firasat apapun jika sang ayah dan ibu tidak akan kembali ke rumah selamanya. Bagus hanya berharap satu, ayah ibunya tiba di rumah seusai pulang kerja.
"Kalau firasat sih sama sekali enggak ada, kaya mimpi atau pertanda lain enggak ada sih," ungkapnya.
Tiba - tiba ia mendapat kabar yang tidak duka. Informasi tersebut berawal dari teman - temannya. "Saya liat kabar itu tiba - tiba tranding, terus juga ada info dari komunitas - komunitas saya," terang Bagus.
Hingga akhirnya seorang tetangga mengatakan kalau orang tuanya tturut menjadi korban kecelakaan maut di jalan Transyogi, Cibubur.
"Kira - kira setengah empat sore dihubungin sama tetangga - tetangga , kalau orang tua saya kecelakaan. Dari orang kompleks sini yang kebetulan lewat sana," cerita Bagus sambil bibir yang bergetar.
Lantas, ia sontak mencari kebenaran informasi tersebut. Sambil mengajak salah satu tetangga untuk pergi ke tempat kejadian kecelakaan di Cibubur.
"Saya coba cari info yang benar gimana, terus ajak tetangga bawa mobil, langsung ke tempat kejadian. Karena di tengah jalan itu kan macet dan juga arahan dari sini 'jangan kesana, kamu pulang aja'. Akhirnya saya puter balik," ucap pria yang sedang berkutat dengan skripsi tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Hidup Sebatang Kara
Namun apa daya, kalau ayahnya yang merupakan Prajurit TNI AL Pelda Mar Suprano (51) dan ibunya PNS TNI Priyastini (50) harus pulang ke panggilan Ilahi.
"Saya dapet info tentang ayah oke saya terima, terus saya cari info tentang ibu ternyata sama (meninggal)," imbuhnya.
Sang anak yang kini hidup sebatang kara, kerap menceritakan momen bersama keluarganya. Meskipun kehidupan sehari - hari mereka tampak biasa saja.
"Kita juga sering becanda - bercanda, karena kita disini terkenal ramai walaupun cuman bertiga tapi kayanya satu keluarga besar lagi di rumah," tuturnya.
Usai sudah cerita keluarga harmonis Bagus. Momen yang seharusnya kelak wisuda yang dinanti - nanti kini sirna. Ia hanya berharap kalau kedua orangtuanya ditempatkan di surganya Sang Pencipta.
Advertisement