Soal Citayam Fashion Week, Cak Imin Minta Pemprov DKI Jakarta Perhatikan Remaja SCBD

Zebra cross Citayam Fashion Week dilarang digunakan lagi, untuk itu Ketua Umum PKB Cak Imin meminta agar Pemrov DKI memperhatikan mereka dengan menyediakan tempat berekspresi

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Jul 2022, 20:47 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 20:47 WIB
Adu Gaya Jessica Iskandar dan Giselle Anastasia di Citayam Fashion Week
Penyanyi Gisella Anastasia dan artis Jessica Iskandar ikut meramaikan Citayam Fashion Week di kawasan SCBD (Sudirman Citayam Bojong Gede Dukuh Atas), Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022). Gisella dan Jessica tampak catwalk di zebra cross Dukuh Atas BNI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ikut berkomentar soal fenomena Citayam Fashion Week. Kata dia, remaja SCBD yakni Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok itu membutuhkan panggung untuk berekspresi.

Untuk itu, Cak Imin meminta Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta menyediakan panggung atau memfasilitasi remaja SCBD di tempat lain tanpa mengintervensi dan mematikan kreativitas. Sebab fenomena Citayam Fashion Week hadir hadir karena mereka ingin berekspresi.

“Nah ini seharusnya yang diperhatikan, pemerintah saya kira perlu segera menyiapkan fasilitas memadai untuk wadah kreativitas mereka. Mereka butuh panggung, dan saya kira Pemerintah Daerah perlu ikut memperhatikan fenomena ini,” kata Cak Imin dalam keteranganya, Rabu (27/7/2022).

Cak Imin juga menyatakan, fenomena Citayam Fashion Week adalah satu wujud bonus demografi yang perlu mendapat perhatian.

“Saya kira Citayam Fashion Week adalah fenomena unik dan wujud dari bonus demografi, sepintas saya lihat mereka adalah anak-anak muda berusia sekitar 15-24 tahun, rata-rata Gen Z,” kata dia.

Menurut Wakil Ketua DPR itu, remaja Citayam dan sekitarnya adalah bagian dari potensi bonus demografi yang sedang dihadapi Indonesia. Jumlahnya yang mencapai 74,9 juta jiwa atau 22,9 persen dari total penduduk tidak hanya menghadirkan potensi bonus, tapi dikhawatirkan menjadi bencana demografi yang dapat meledak di masa mendatang.

“Ya kalau hobi dan kreativitas mereka difasilitasi dengan baik saya yakin potensi mereka akan membawa dampak yang baik bagi masa depan Indonesia. Tapi sebaliknya, kalau dibiarkan begitu saja, tidak ada pelatihan, tidak diberi ruang khusus untuk berkreasi ya malah akan membebani. Tentu ini tidak kita harapkan,” tutur Cak Imin.

Di sisi lain, Cak Imin menyebut fenomena Citayam Fashion Week merupakan bentuk protes yang dilakukan anak-anak muda yang membutuhkan ruang eksistensi. Umumnya, kebutuhan tersebut tidak mereka dapatkan di daerah pinggiran.

“Jadinya mereka mencari tempat lain untuk mewadahi kreativitas mereka. Mau masuk kawasan elit Sudirman Central Business District (SCBD) saja mungkin bagi mereka susah, apalagi untuk membeli barang-barang branded di sana,” ungkap Cak Imin.

 

Penampakan Sepi Lokasi Citayam Fashion Week yang Dijaga Polisi

Penampakan Sepi Lokasi Citayam Fashion Week
Penampakan Sepi Lokasi Citayam Fashion Week dan Dijaga Polisi (Foto: Winda Nelfira/Liputan6)

Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman yag lokasinya di Dukuh Atas, Jakarta, mulai meresahkan banyak pihak. Sebab jalan umum tersebut kini berubah jadi panggung aksi yang berimbas pada kemacetan kendaraan bermotor, hingga sulitnya pejalan kaki untuk lewat.

Saat ini pihak kepolisian sudah melarang adanya fashion show dengan menggunakan zebra cross.

Liputan6.com pun memantau lokasi zebra cross yang selalu digunakan utuk ajang fashion show. Lokasi yang selalu ramai dipenuhi oleh remaja SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok tersebut kini mendadak sepi dengan zebra cross yang dijaga petugas kepolisian.

Kepolisian Sektor Tanah Abang pada pada Rabu (27/7/2022) sekira pukul 14.30 WIB resmi melakukan imbauan di Dukuh Atas untuk tidak lagi menggunakan zebra cross sebagai area fashion show. Imbauan dilakukan oleh petugas kepolisian dengan menggunakan pengeras suara dari dalam mobil kepolisian.

"Sekali lagi bapak ibuk, kakak-kakak, warga DKI Jakarta dan sekitarnya silahkan untuk beridiri di trotoar, berjalan di trotoar. Fasilitas ini hanya disediakan oleh Pemerintah. Tidak berdiri di badan jalan, tidak menggunakan zebra cross untuk membuat konten apalagi fashion show," kata petugas kepolisian.

Diketahui, Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman, tepatnya Dukuh Atas, Jakarta, mulai meresahkan banyak pihak. Kawasan yang semula hanya diramaikan kumpulan bocah dari kawasan suburban, kini berubah menjadi episentrum megah yang dipadati kelompok manusia dari pelbagai kelas.

Imbasnya, kawasan yang notabene jalan umum tersebut kini berubah jadi panggung aksi yang berimbas pada kemacetan kendaraan bermotor, hingga sulitnya pejalan kaki untuk lewat.

Selain itu, dikutip Liputan6.com dari laman Instagram @dki360, imbauan untuk tidak menggunakan zebra cross sebagai area catwalk juga diserukan oleh 13 Kecamatan Tanah Abang. Dalam unggahan video @dki360, itu semua masyarakat yang kedapatan nongkrong dan berada di sekitaran kawasan Dukuh Atas itu diminta bijak menggunakan zebra cross sesuai fungsinya.

"Akhirnya Zebra Cross "SCBD" di Jl Tj. Karang dikembalikan ke fungsi awal dan bukan sebagai tempat Fashion Show," tulis @dki360.

Usul Dialihkan ke Hari Minggu Saat CFD

Citayem Fashion Week Dibubarkan
Sejumlah warga saat melihat Citayem Fashion Week di Stasiun BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022). Polres Jakarta Pusat bersama Dishub dan Satpol PP memberhentikan kegiatan cat walk zebra cross Citayam Fashion Week. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dirlantas Polda Metro Kombes Latif Usman mengatakan, fungsi jalan kembali normal dan kemacetan terhindari maka aksi-aksi serupa catwalk di kawasan Dukuh Atas hendaknya dibolehkan hanya pada saat Car Free Day (CFD) saja.

Adapun remaja Citayam dan sekitarnya kerap menggunakan zebra cross sebagai tempat untuk ajang fashion show. Peragaan busana tersebut diberi nama Citayam Fashion Week. Adanya fenomena ini pun menarik banyak orang untuk berkumpul sehingga menimbulkan kemacetan.

“Misalnya itu dilakukan pada hari CFD berarti kan nggak ada kendaraan yang melintas. Kalau tidak mengganggu lalu pada saat CFD silakan,” kata Latif kepada awak media saat dihubungi, Senin 25 Juli 2022.

Latif memastikan, polisi pada prinsipnya mendukung segala bentuk kreatifitas bersifat positif. Namun, saat kegiatan tersebut sudah mengganggu ketertiban umum dan pengguna jalan lain, maka penertiban harus dilakukan.

“Aktivitas masyarakat boleh menggunakan jalan selama tidak mengganggu pengguna jalan lain. Kita tidak akan mematikan kreativitas dari masyarakat selama tidak mengganggu,”ungkapnya.

Sejak beberapa waktu lalu, fenomena Citayam Fashion Week masih mencuri atensi publik. Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat kian hari kian ramai dipadati para remaja hingga selebriti Tanah Air.

Keramaian kian memadat setelah diselenggaranya acara catwalk di zebra cross yang membuat sejumlah kendaraan ikut terjebak macet. Maka dari itu tak sedikit yang menyoroti soal dampak lalu lintas yang terjadi.

Akibatnya polisi pun berjaga di lokasi 'Citayam Fashion Week'. Pihak keamanan bahkan menutup jalur zebra cross. Penjagaan dilakukan sampai malam hari. Tak hanya itu, lampu di sekitar lokasi sengaja dimatikan.

 

Infografis Journal
Infografis Journal: Fakta Fenomena Remaja Citayam di Fashion Week Sudirman (Trie Yasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya