Massa Ojol Demo Tolak Harga BBM Naik, Kostumnya Berdarah

Massa Ojol Berdatangan Ke Kawasan Patung Kuda untu berunjuk rasa menolak kenaikkan harga BBM. Ada Yang Berkostum Bersimbah Darah

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 16:50 WIB
Sejumlah massa dari ojek online alias ojol melakukan aksi demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Arjuna Wijaya
Sejumlah massa dari ojek online alias ojol melakukan aksi demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Arjuna Wijaya (Foto: Dok Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah massa dari ojek online alias ojol mulai berdatangan di kawasan Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka, Jakarta. Mereka turun ke jalan  guna melakukan demo BBM naik. Tuntutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah seorang dari anggota ojol tampak berkostum serba bersimbah darah.

Dari pantauan merdeka.com sejumlah pengunjuk rasa dari ojol mulai berdatangan sejak pukul 14.30 WIB di kawasan patung kuda. Tampak salah seorang ojol yang mengenakan baju putih compang camping yang bersimbah cairan mirip darah hadir ditengah-tengah krumunan massa.

Roy orang berkostum berismbah dara tersebut menjelaskan, kedatangannya sambil mengenakan kostum tersebut sebagai bentuk rasa kesulitan yang dialaminya.

"Justru berpenampilan seperti seperti kehidupan kami darah berdarah. Kita memang rapih, tapi kalau udh diluar kita tuh sampai kayak gini sampai berasa sakit," ungkap Roy di lokasi demo, Jumat (9/9/2022).

Menurutnya kenaikan harga BBM tersebut merupakan suatu musibah bagi para ojol. Pasalnya kenaikan BBM tersebut hanya akan menjadi beban selama pihaknya bekerja.

"Kita nggak minta muluk-muluk dari pemerintah setempat kita cuman pengen cari duit supaya gimana caranya kita uang sedikit tapi yang di rumah tersenyum," ungkapnya.

Aksi Demo tolak kenaikan BBM rupanya masih berlanjut hingga saat ini. Massa pengunjuk pada hari ini akan terpusat di tiga titik kawasan Jakarta Pusat.

"Ada beberapa kelompok elemen masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya terkait BBM ini di DPR, Patung Kuda, dan LBH Menteng, Jakarta Pusat," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Kata Zulpan, pihaknya sudah menyiapkan personel untuk mengawal dan menjaga demo tolak kenaikan BBM pada hari ini.

"Untuk perkuatan dan pengamanan kita turunkan sebanyak 8.350 personel," tuturnya.

Untuk lalu lintas Zulpan mengungkapkan tidak penutupan selama demo berlangsung, namun penutupan tersebut akan bersifat situasional.

"Untuk penutupan lalu lintas melihat kondisi di lapangan," imbuhnya.

Kendati itu, Kabid Humas Polda Metro turut mengapresiasi massa yang telah berkoordinasi terkait aksi unjuk rasa ke kepolisian. Dirinya juga mengimbau agar masyarakat tertib dalam dalam penyampaian aksinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mahasiswa Muhammadiyah Ikut Turun ke Jalan

Sejumlah Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah melakukan aksi demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Arjuna Wijaya
Sejumlah Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah melakukan aksi demo tolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Arjuna Wijaya (Foto: Dok Merdeka.com)

Sejumlah mahasiswa mulai menggeruduk kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat untuk menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintaha. Kedatanganya langsung diwarnai oleh dengan menyalakan suar atau flare.

Pantauan merdeka.com ratusan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengenakan jaket almamater berwarna merah sambil menyalahkan beberapa suar dan mengibarkannya.

Sebuah cahaya merah terang dengan asap putih menyelubungi langit di sekitar kawasan patung kuda sebagai tanda bahwa pihaknya telah hadir dalam demo yang diadakan hari ini.

Tampak pihaknya berjalan sambil membawa bendera berwarna merah dengan bertuliskan IMM yang merupakan simbol organisasi miliknya serta bendera merah putih.

Tidak lupa juga poster-poster yang bertuliskan tanda protes kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi kerap ditunjukan selama perjalanan. Salah satunya bertuliskan 'Keadilan jadi barang sukar ketika hukum hanya tegak kepada yang bayar'.

Sebelumnya pihak kepolisian telah menyiapkan personel untuk mengamankan dan mengawal aksi unjuk rasa pada hari ini.

"Untuk perkuatan dan pengamanan kita turunkan sebanyak 8.350 personel," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Jumat (9/9/2022).

Untuk lalu lintas Zulpan mengungkapkan tidak penutupan selama demo berlangsung, namun penutupan tersebut akan bersifat situasional.

"Untuk penutupan lalu lintas melihat kondisi di lapangan," imbuhnya.

Kendati itu, Kabid Humas Polda Metro turut mengapresiasi massa yang telah berkoordinasi terkait aksi unjuk rasa ke kepolisian. Dirinya juga mengimbau agar masyarakat tertib dalam dalam penyampaian aksinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku

Harga BBM Naik 7 Kali Selama Jokowi Jadi Presiden

Banner Infografis Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi, melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara Jakarta, Sabtu 3 September 2022.

Pengumuman kenaikan harga BBM ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Hari ini tanggal 3 September 2022, pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi," kata kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam siaran pers daringnya, Sabtu 3 September 2022.

Kenaikan harga BBM ini bukanlah hal yang baru dilakukan oleh Presiden Jokowi. Menurut catatan Liputan6.com, Jokowi setidaknya pernah 7 kali mengubah harga BBM subsidi sejak ia menjabat pada 2014 lalu. 

Kemudian, belum termasuk juga dengan hitungan peralihan BBM penugasan dari Premium ke Pertalite yang sama-sama mengalami penyesuaian harga.

Sejak 2014-2016 saja misalnya, Jokowi 7 kali mengubah harga BBM Subsidi. Premium tercatat 4 kali mengalami kenaikan harga, dan 3 kali mengalami penurunan harga.

Berbeda, Solar mengalami 2 kali kenaikan harga, sementara telah 5 kali mengalami penurunan harga.

Di awal Jokowi menjabat, harga premium dipatok Rp 6.500 per liter, kemudian naik menjadi Rp 8.500 per liter pada November 2014. Tak lama, pada 1 Januari 2015, Jokowi menurunkan harga Premium menjadi Rp 7.600 per liter.

Sekitar 2 pekan berselang, Jokowi kembali menurunkan harga premium menjadi Rp 6.600 per liter. Tapi, pada Maret 2015, kembali dinaikkan menjadi Rp 6.900 per liter. Di penghujung bulan yang sama, Jokowi juga menaikkan lagi harga premium ke Rp 7.300 per liter.

Berselang cukup lama, harga Premium diturunkan menjadi Rp 6.950 di tahun 2016. Kemudian, turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter pada April 2016.

Berbeda dengan Solar, diawal menjabat, harganya sebesar Rp 5.500, kemudian naik menjadi Rp 7.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 7.250 per liter.

Lalu, Jokowi menurunkan lagi menjadi Rp 6.400 per liter, dan naik menjadi Rp 6.900 per liter. menuju penghujung 2015, Jokowi menurunkan lagi harga Solar menjadi Rp 6.700 per liter, dan turun lagi menjadi Rp 5.650 per liter di awal 2016. Lalu, kembali turun menjadi Rp 5.150 per liter di pertengahan 2016.

Paling baru, Jokowi menaikkan harga BBM seperti, Pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.00 per liter. Solar subsidi dari 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax non subsidi dari 12.500 perliter menjadi 14.500 per liter.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumbe: Merdeka.com

Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Tuntutan dan Alasan Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya