Tema Hari Perdamaian Internasional 2022 dan Sejarahnya Diperingati 21 September

Ada pun tema yang diangkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun ini adalah "Akhiri rasisme, bangun perdamaian."

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2022, 23:16 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 23:16 WIB
Ilustrasi Perdamaian.
Ilustrasi Perdamaian. Photo by Jonathan Meyer on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Tepat hari ini, Rabu, 21 September diperingati warga dunia sebagai Hari Perdamaian Internasional. Dicetuskan Majelis Umum PBB pada tahun 1981, hari ini didedikasikan untuk memperkuat cita-cita perdamaian dengan menjalankan 24 jam non-kekerasan dan gencatan senjata.

Namun, untuk mencapai perdamaian sejati tak cuma sekadar meletakkan senjata. Diperlukan adanya keterlibatan semua orang, terlepas dari itu perbedaan ras, suku serta agama yang dimiliki hingga bersama dapat membangun budaya damai.

Dari berbagai sumber yang dikutip, Rabu (21/9/2022), menyebutkan tema yang diangkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun ini adalah "Akhiri rasisme, bangun perdamaian. Dimana PBB mengundang semua orang untuk bergabung dengan upaya menuju dunia yang bebas dari rasialisme dan diskriminasi.

Selain itu, PBB juga berkeinginan agar rasa belas kasih dan saling empati antarsesama dapat mengatasi semua kecurigaan dan kebencian.

Sebelumnya, Hari Perdamaian Internasional telah diperingati pada 16 September lalu, bertempat di Markas Besar PBB. Acara ditandai dengan pemukulan lonceng perdamaian oleh Sekretaris Jenderal dan Presiden Majelis Umum di Peace Garden, New York.

Untuk diketahui, lonceng perdamaian PBB merupakan hadiah resmi dari bangsa Jepang kepada PBB pada tanggal 8 Juni 1954. Lonceng tersebut dibuat dari koin-koin yang disumbangkan oleh anak-anak dari seluruh benua selain Afrika. Sebagai "suatu pengingat atas korban manusia akibat peperangan"

Dan pada salah satu sisinya tertulis, "Long live absolute world peace" (Panjang umur perdamaian dunia sepenuhnya).

Setelah itu, Observasi Pemuda akan diadakan di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Economic and Social Council/ECOSOC). Ada 500 siswa yang akan berinteraksi dengan Sekretaris Jenderal, seniman serta aktivis terkenal. Mereka akan mempresentasikan proyek yang menggambarkan tindakan yang telah diambil untuk memerangi rasialisme hingga menumbuhkan perdamaian.

 

Sejarah Hari Perdamaian Internasional

Sedikit menengok sejarah, awalnya Hari Perdamaian Internasional diperingati setiap Selasa ketiga bulan September yang bertepatan dengan hari pembukaan sidang tahunan Majelis Umum PBB.

Dua dekade setelah itu, pada 2001 Majelis Umum PBB memindahkan tanggal tersebut untuk diperingati setiap tahun pada 21 September. Tujuan dari Hari Perdamaian Internasional adalah mempererat tekad persatuan di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Dan dalam beberapa tahun terakhir, Hari Perdamaian Internasional telah digunakan sebagai platform untuk membawa perhatian pada isu-isu global seperti perubahan iklim, terorisme, dan kerawanan pangan.

Lantas, mengapa tema rasisme yang dipilih? 

Sekertaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan, tema rasisme dipilih, karena sifat ini terus meracuni institusi, struktur sosial, dan kehidupan sehari-hari di setiap masyarakat. Ini terus menjadi pendorong ketidaksetaraan yang terus-menerus.

"Keberadaan rasisme terus menyangkal hak asasi manusia yang mendasar bagi orang-orang. Ini mengacaukan masyarakat, merusak demokrasi, mengikis legitimasi pemerintah, dan hubungan antara rasisme dan ketidaksetaraan gender jelas ada," kata Guterres dalam pernyataan resminya.

Salah satu cara untuk merayakan Hari Perdamaian Internasional adalah dengan mengambil bagian dalam aksi perdamaian global. Masyarakat diseluruh dunia dapat berkumpul bersama untuk meryakan Hari Perdamaian Internasional.

Peringatan ini juga menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk berkumpul bersama untuk menunjukkan dukungan mereka bagi perdamaian. Menurut PBB, cara lain untuk merayakan Hari Perdamaian Internasional adalah dengan menulis atau membagikan pemikiran tentang perdamaian di media sosial.

Masyarakat dapat menggunakan #PeaceDay untuk memulai percakapan tentang perdamaian di dunia, atau juga dapat membagikan pemikiran tentang mengapa perdamaian itu penting.

Sedikit menengok sejarah, awalnya Hari Perdamaian Internasional diperingati setiap Selasa ketiga bulan September yang bertepatan dengan hari pembukaan sidang tahunan Majelis Umum PBB.

Dua dekade setelah itu, pada 2001 Majelis Umum PBB memindahkan tanggal tersebut untuk diperingati setiap tahun pada 21 September. Tujuan dari Hari Perdamaian Internasional adalah mempererat tekad persatuan di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Dan dalam beberapa tahun terakhir, Hari Perdamaian Internasional telah digunakan sebagai platform untuk membawa perhatian pada isu-isu global seperti perubahan iklim, terorisme, dan kerawanan pangan.

 

Infografis Kiprah RI di DK PBB
Infografis Kiprah RI di DK PBB (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya