Klarifikasi SMAN 2 Depok Terkait Viral Isu Diskriminasi Siswa Rohkris

Kepala SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan mengatakan, tidak ada perlakuan diskriminasi yang dilakukan SMAN 2 Depok kepada siswanya, khususnya siswa Rohkris untuk melakukan doa bersama.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 08 Okt 2022, 05:25 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2022, 05:25 WIB
SMA Negeri 2 Depok
Tampak pintu gerbang SMA Negeri 2 Depok di wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (Foto:Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Depok - Beredar sejumlah postingan di media sosial terkait adanya perlakuan diskriminasi dari SMA Negeri 2 Depok terhadap siswa Rohani Kristen (Rohkris). Namun, berita tersebut belakangan telah dibantah pihak sekolah dan dinilai tidak benar. 

Kepala SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan mengatakan, tidak ada perlakuan diskriminasi yang dilakukan SMAN 2 Depok kepada siswanya, khususnya siswa Rohkris untuk melakukan doa bersama.

Terkait foto yang beredar, Wawan menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan siswa Rohkris yang sedang menunggu ruangan multimedia dibuka oleh penjaga sekolah.

"Kejadian itu terjadi pada Jumat Minggu lalu, tidak ada diskriminasi. Foto yang tersebar itu tidak benar kalau ada perlakuan diskriminasi," ujar Wawan saat ditemui Liputan6.com, Jumat (7/10/2022).

Menurut Wawan, telah terjadi miss komunikasi antara guru pengajar Rohkris sehingga terjadi narasi dan pemberitaan tidak benar.

Dia menjelaskan, pada Kamis, 29 September lalu, sekolah mendapatkan kiriman seragam untuk siswa kelas X dan disimpan di ruang multimedia bawah.

"Dikarenakan masih ada seragam sekolah, akhirnya siswa Rohkris menggunakan ruangan multimedia yang berada di lantai 1," jelas Wawan.

Saat siswa Rohkris menuju ruangan multimedia yang berada di lantai 1, ternyata ruangan tersebut masih terkunci. Kemudian penjaga sekolah diminta membuka ruangan multimedia yang akan digunakan siswa Rohkris. Setelah dibuka siswa Rohkris baru dapat menggunakan ruangan tersebut.

"Kalau di kami kan setiap akan memulai pembelajar akan ada pembinaan karakter. Kalau muslim membaca Al-Qur'an sedangkan siswa Kristen doa bersama atau teduh pagi," ucap Wawan.

 

Sekolah dan Guru Rohkris Sudah Klarifikasi

SMA Negeri 2 Depok
Tampak pintu gerbang SMA Negeri 2 Depok di wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (Foto:Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Wawan menuturkan, atas kejadian tersebut guru pengajar pada siswa Rohkris sudah dimintai klarifikasi dan keterangan. Bahkan sejumlah institusi mulai dari DPRD Kota Depok, KCD Provinsi Jawa Barat, Kementerian Agama, dan Itjen Kemendikbud Ristek melakukan klarifikasi.

"Sekolah sudah memberikan klarifikasi dan guru yang bersangkutan sudah memberikan klarifikasi. Bahkan guru tersebut sudah membuat surat pernyataan," tutur Wawan.

Wawan menambahkan, foto yang beredar diambil oleh guru rohkris, kemudian disebar ke group alumni SMA Negeri 2 Depok, bukan ke group guru atau tenaga pendidik SMAN 2 Depok.

Akibatnya, terjadi kesalahpahaman antara situasi yang terjadi di sekolah dengan foto yang tersebar sehingga menjadi viral.

"Guru itu juga yang menyebar. Yang sangat disayangkan kenapa narasi perlakukan diskriminasi, padahal ruangan itu akan dibuka oleh penjaga sekolah," pungkas Wawan. 

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya