AHY soal Partai Koalisi: Komunikasi dengan NasDem dan PKS Semakin Intensif

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, terus melakukan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Komunikasi secara intensif ini juga dilakukan terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem).

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2022, 03:22 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 03:22 WIB
Demokrat Tanggapi Kasus Lukas Enembe
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan tanggapan terkait kasus hukum yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Partai Demokrat selalu dan terus konsisten mendukung setiap upaya penegakan hukum, termasuk masalah korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku, terus melakukan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Komunikasi secara intensif ini juga dilakukan terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem).

"Ikhtiar untuk hadirkan koalisi perubahan terus kami lakukan, dan tentunya komunikasi partai Demokrat, Nasdem dan juga PKS semakin intensif seringkali tidak tampak di media. Tentunya karena bagi kami yang penting bukan harus selalu di gembar gemborkan, lebih baik dipertemukan dalam spirit dan juga visi misi yang sama," kata AHY kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).

"Karena sejatinya soliditas dari koalisi itu ditentukan seberapa kuat kita berada pada narasi yang sama. Pada spirit perjuangan yang sama ditentukan seberapa kuat kita berada pada narasi yang sama, pada spirit perjuangan yang sama. Karena kalau tidak, koalisi juga bisa cepat bubar kira-kira begitu," sambungnya.

Saat disinggung kapan akan melakukan deklarasi terkait koalisi tersebut, menurutnya hal itu bakal dilakukan pada saat momentum yang pas dan tepat.

"Politik itu memang sangat tergantung pada timing dan momentumnya. Kami atau paling tidak saya merasa pada saatnya nanti kita tidak bisa menentukan kapannya, secara pasti memang karena seringkali sesuatu atau suatu momentum itu hadir tanpa disangka-sangka tanpa dipersiapkan," jelasnya.

"Yang jelas sekali lagi waktu yang ada sebetulnya pendaftaran itu kan masih lama masih Oktober 2023, masih cukup waktu. Tetapi kita juga tidak bisa mengatakan kita ingin memundur-mundurkan waktu itu, tidak sama sekali," tambahnya.

Ia menegaskan, belum dilakukannya deklarasi tersebut karena memang pihaknya ingin lebih meyakinkan agar dapat memiliki kesepemahaman.

"Yang jelas kami hanya ingin meyakinkan ketika semuanya sudah memiliki kesepahaman, kesepakatan, dan soliditas, barulah kita tentukan kapan deklarasi yang terbaik," tutupnya.

Bangun Chemistry dengan Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan awalan menuju kelanjutan kerjasama di Pilpres 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan awalan menuju kelanjutan kerjasama di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku masih mencari kecocokan dengan Anies Baswedan, yang telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem, untuk maju ke Pilpres 2024.

"Saya pikir kita terus dalam rangka menyatukan spirit kebersamaannya dulu, chemistry itu penting sekali, karena kita tidak ingin tergesa-gesa. Bagi saya prinsipnya adalah, kalau ada takdir kebersamaan itu tidak boleh kemudian berbasis karena dipaksakan, tapi harus ada chemistry yang menyatukan, bukan hanya visi tapi energi dan hati," tutur AHY, saat ditemui sejumlah wartawan seusai acara pelantikan seluruh DPC se Provinsi Banten, Senin (10/10/2022).

Makanya, untuk saat ini Partai Demokrat fokus pada menyatukan tiga partai dalam Koalisi Perubahan. Yakni gabungan antara Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

"Kami semakin intensif berbicara dengan partai Nasdem dan PKS, harapannya terbentuk koalisi yang kami namakan sebagai Koalisi Perubahan," tutur AHY.

Sebab, bila koalisi yang dibangun kuat, sudah cukup untuk Parlementary Treshold sebanyak 20 persen. Dengan begitu, tujuan koalisi yang menginginkan semangat perubahan, bisa dilakukan bersama-sama.

"Sampai hari ini, pembicaraan terus berlangsung dan semakin efektif intensif. Semoga terus kebuka peluang, yang jelas kita ingin menang," katanya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Isu Dongkel AHY dari Kursi Ketum Demokrat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya